Ambon, 19/4 (Antaranews Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Maluku memusatkan kegiatan simulasi bencana alam di negeri Laha.
Simulasi bencana akan dilaksanakan di negeri Laha, kecamatan Teluk Ambon, bertepatan dengan hari kesiapsiagaan bencana pada 26 April 2018, kata Kepala BPBD Kota Ambon, Demmy Paays.
"Simulasi bencana merupakan skenario pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana, yang melibatkan desa tangguh bencana kota Ambon," katanya di Ambon, Kamis.
Menurut dia, simulasi bencana alam banjir dan tanah longsor merupakan upaya menyiapkan masyarakat menghadapi bencana alam.
Simulasi bencana melibatkan desa tangguh bencana yang telah dibentuk, sekaligus guna evaluasi kesiapsiagaan masyarakat yang dimulai dengan pembuatan jalur evakuasi, evakuasi serta penanganan darurat korban bencana.
"Kegiatan ini setiap tahun dilaksanakan terutama di lokasi yang kerap terjadi bencana, kita juga akan dengan stakeholder terkait untuk terlibat dalam kegiatan" ujarnya.
Melalui kegiatan tersebut kata Demmy, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengenal risiko, mengelola ancaman, dan mempunyai kepekaan dalam menolong sesama yang menghadapi bencana.
"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap resiko dan dampak dari bencana," tandasnya.
Ia mengakui, paradigma penyelenggaraan bencana menitikberatkan pada pencegahan dan kesiapsiagaan yang merupakan upaya membangun kesiapan masyarakat secara sistematis, terpadu, dan terkoordinasi.
Menghadapi bencana alam, lanjut dia, masyarakat tidak boleh pasif. Setiap masyarakat diharapkan mempunyai cara untuk menyampaikan informasi jika terjadi bencana.
"Oleh karena itu, kegiatan prabencana memiliki makna penting dan strategis karena sangat menentukan kemampuan dalam menghadapi bencana dan pascabencana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
Simulasi bencana akan dilaksanakan di negeri Laha, kecamatan Teluk Ambon, bertepatan dengan hari kesiapsiagaan bencana pada 26 April 2018, kata Kepala BPBD Kota Ambon, Demmy Paays.
"Simulasi bencana merupakan skenario pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana, yang melibatkan desa tangguh bencana kota Ambon," katanya di Ambon, Kamis.
Menurut dia, simulasi bencana alam banjir dan tanah longsor merupakan upaya menyiapkan masyarakat menghadapi bencana alam.
Simulasi bencana melibatkan desa tangguh bencana yang telah dibentuk, sekaligus guna evaluasi kesiapsiagaan masyarakat yang dimulai dengan pembuatan jalur evakuasi, evakuasi serta penanganan darurat korban bencana.
"Kegiatan ini setiap tahun dilaksanakan terutama di lokasi yang kerap terjadi bencana, kita juga akan dengan stakeholder terkait untuk terlibat dalam kegiatan" ujarnya.
Melalui kegiatan tersebut kata Demmy, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengenal risiko, mengelola ancaman, dan mempunyai kepekaan dalam menolong sesama yang menghadapi bencana.
"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap resiko dan dampak dari bencana," tandasnya.
Ia mengakui, paradigma penyelenggaraan bencana menitikberatkan pada pencegahan dan kesiapsiagaan yang merupakan upaya membangun kesiapan masyarakat secara sistematis, terpadu, dan terkoordinasi.
Menghadapi bencana alam, lanjut dia, masyarakat tidak boleh pasif. Setiap masyarakat diharapkan mempunyai cara untuk menyampaikan informasi jika terjadi bencana.
"Oleh karena itu, kegiatan prabencana memiliki makna penting dan strategis karena sangat menentukan kemampuan dalam menghadapi bencana dan pascabencana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018