Ambon, 8/5 (Antaranews Maluku) - Badan Pusat Statistik Maluku mencatat neraca perdagangan luar negeri provinsi itu pada Maret 2018 mengalami defisit sebesar 68,53 juta dolar Amerika Serikat.

"Pada Maret 2018 Maluku melakukan kegiatan ekspor senilai 0,91 juta dolar Amerika Serikat, dan nilai impornya mencapai 69,44 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Selasa.

Hal ini dapat diartikan bahwa neraca perdagangan luar negeri Maluku mengalami defisit sekitar 68,53 juta dolar AS.

Dumangar menjelaskan, dengan data yang ada menunjukan bahwa sejak tahun 2017 Maluku selalu mengalami devisit, kecuali pada bulan April 2017 lalu dikarenakan tingginya impor barang dari luar negeri. Impor barang tersebut didominasi dari sektor migas.

"Disisi lain, ekspor Maluku pada sektor migas belum mampu mengimbangi besarnya impor migas dari luar negeri," katanya.

Tercatat ekspor migas Maluku selama Januari sampai dengan desember 2017 hanya sebesar 44,15 juta dolar AS dan tidak ada ekspor pada Januari-Maret 2018, sedangkan impor migas dari luar negeri mencapai 298,33 juta dolar AS ditambah dengan impor sebesar 56,69 juta dolar AS pada Januari-Maret 2018.

Neraca volume perdagangan luar negeri pada Januari-Maret 2018 yang mengalami devisit sebesar 179,46 ribu ton. Hal ini disebabkan besarnya volume impor Maluku (179,58 ribu ton) dibanding ekspor non migas sebesar 0,12 ribu ton.

Dia menambahkan, pada Maret 2018 realisasi kegiatan ekspor Provinsi Maluku sudah mulai terjadi peningkatan,dengan nilai ekspor 0,91 juta dolar AS.

Sedangkan kegiatan impor bulan Maret 2018 dengan nilai mencapai 69,44 juta dolar AS atau terjadi kenaikan sekitar 61,52 persen dibanding impor pada Februari 2018 yang mencapai 42,99 juta dolar AS.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018