Ternate, 10/5 (Antaranews Maluku) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku Utara (Malut) berjanji mengembangkan sektor pangan pada tahun ini, guna menekan tingginya permintaan kebutuhan pokok di daerah ini saat menghadapi Ramadan.

"Selain itu, sektor pariwisata dan perikanan menjadi bagian dari upaya peningkatan ekonomi masyarakat," kata Kadis Perindag Malut, Asrul Gailea di Ternate, Kamis.

Dia mengatakan, untuk pengangkutan kebutuhan pokok di Malut hampir 90 persen mengandalkan angkutan laut, karena selain Malut berupakan daerah kepulauan juga biayanya lebih murah.

Dimana, kebutuhan pokok di Malut umumnya diangkut dari Ternate kemudian didistribusikan menggunakan kapal laut ke berbagai wilayah di Malut seperti ke daratan Halmahera.

Pengangkutan kebutuhan pokok dari Ternate ke dataran Halmahera sebenarnya bisa pula menggunakan angkutan darat dengan memanfaatkan penyeberangan fery Bastiong-Sofifi, tetapi, kurang diminati pengusaha karena biayanya jauh lebih mahal.

Asrul mengatakan, pintu keluar di kabupaten/kota itu banyak, apalagi transportasi laut lebih tersedia, sehingga tidak terkendala dalam mendistribusikan kebutuhan pokok.

Bahkan, untuk wilayah Sulawesi dan Jawa Timur, karena kapal-kapal sangat tersedia untuk angkutan barang, karena kontainer Surabaya-Ternate Rp13 juta dan Ternate-Surabaya Rp15 juta, sebab, kebanyakan kontainer sedikit ketimbang barang yang akan masuk ke Ternate.

Oleh karena itu, Pemda di Maluku Utara akan bersinergi dalam mengatasi masalah transportasi yang menjadi keluhan para pedagang dan pemasok ketika mengambil hasil alam berupa kebutuhan pokok dari Halmahera.

Begitu pula untuk sektor pariwisata, kata Asrul, pihaknya kini telah membangun infrastruktur bagi UKM di kawasan objek wisata seperti Pantai Dodola Pulau Morotai, Pulau Raa dan Dermaga Biru Kabupaten Halmahera Selatan.

Selain itu, untuk Kota Ternate saat ini tengah dilakukan pengembangan seperti di Pantai Jikomalamo, Sulamadaha dan Tobololo yang menjadi salah satu destinasi pariwisata di daerah ini.

Sementara itu, Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malu menyatakan, pariwisata merupakan pintu gerbang bagi sektor lainnya serta mampu meningkatkan investasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan putaran perekonomian khususnya di Kota Ternate.

Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Maluku Utara, Dwi Tugas Waluyanto ketika dikonfirmasi menyatakan, berdasarkan penelitian dari World Bank, pariwisata dapat mengurangi kemiskinan suatu daerah melalui directeffects yaitu pendapatan dari pengusaha setempat, seperti pembangunan infrastruktur, perekonomian, konsumsi, dan pertumbuhan UMKM di wilayah Malut.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018