Ambon, 17/5 (Antaranews Maluku) - Perajin anyaman ketupat yang berlokasi di kawasan Pasar Batu Merah, Kota Ambon mulai panen rejeki dari hasil anyaman ketupat maupun penjualan tumbak daun ketupat.

"Saya bukan pengrajin anyaman ketupat musiman, tetapi memang saya sehari-hari mengayam sekaligus penjual ketupat," kata Abu perajin yang selama ini bermukim di kawasan Waringing Cap, Desa Waiyame, Kecamatan Teluk Ambon, Kamis.

Ia mengatakan, dalam seharian bisa mengayam ketupat 150 hingga 200 buah, hasil anyaman itu dijual sendiri dan ada juga dibagikan lagi kepada pelanggan.

"Kalau jual sendiri harganya Rp5.000/ikat (10.000), sedangkan kalau dijual kepada pelanggan maka harganya tidak sama turun yakni Rp4.000/ikat, dengan perhitungan pelanggan menjualnya dengan menarik keuntungan Rp1.000 tiap ikatan," ujarnya.

Kalau sekarang ini ditanya terkait menghadapi permintaan warga di bulan puasa memang cukup meningkat, sebab permintaan bukan saja dari pelanggan tetapi dari warga langsung.

Ditanya terkait bahan baku yakni tumbak kelapa di datangkan dari mana, Abu mengatakan didatangkan dari Kampung Waringin Cap, ada juga dibeli dari warga Desa Laha, dan dari Pulau Seram.

Sedangkan harga tumbak kelapa yang dibeli dari warga rata-rata Rp20.000/tumbak. Hasil dari anyaman satu tumbak kelapa bisa menghasilkan ketupat sebanyak 80 hingga 95 buah, itu tergantung tumbak besar atau kecil.

"Jadi saya sebagai perajin anyaman ketupat saya juga penjual, dimana ketupat dijual sama dengan para pelanggan yakni Rp5.000/ikat, saya juga menjual tumbak kelapa kepada teman-teman perajin dengan harga Rp25.000 hingga Rp30.000/tumbak, jadi saya menarik keuntungan dari hasil penjualan tumbak kelapa sebesar Rp5.000 hingga Rp10.000/tumbak kelapa," ujarnya.

"Menghadapi permintaan pada bulan puasa hingga menjelang perayaan lebaran nanti, agar memenuhi permintaan saya akan dibantu oleh istri dan anak-anak. Ini kesempatan untuk meraup keuntungan," tambahnya.

Video : 
   
 

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018