Ternate, 3/6 (Antaranews Maluku) - Sejumlah pemuda di Ternate, Maluku Utara memanfaatkan momentum Ramadhan 1439 Hijriah dengan melestarikan tradisi gendang sahur untuk menghibur kaum Muslim saat waktu makan sahur.

Anggota DPRD Kota Ternate, Hariyanto Hanadar di Ternate, Minggu mengatakan, gendang sahur adalah salah satu kesenian tradisional bernuansa Islami di Ternate yang sudah ada sejak lama sebagai kreativitas orang muda.

Tradisi ini biasanya dilakukan oleh sekelompok remaja untuk membangunkan warga makan sahur pada setiap malam buan Ramadhan.

Dia mengatakan, tradisi gendang sahur tidak hanya memiliki nilai seni, tapi juga memiliki nilai sosial yang sangat tinggi, karena sangat membantu warga agar tidak terlambat makan sahur.

Selain itu, kata Hariyanto, para pemuda memanfaatkan momentum Ramadhan ini untuk mencari dana guna pengembangan tradisi gendang sahur dengan membeli alat musik yang dibutuhkan dalam gendang sahur tersebut

Namun, masyarakat harus menjaga keaslian dari tradisi gendang sahur tersebut, karena ada kecendrungan tradisi itu disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.

Sementara itu, Kesultanan Ternate menggelar Festival gendang sahur selama Ramadhan guna menambah semarak Ramadhan sekaligus wisata religi bagi masyarakat.

Kegiatan tersebut menguatkan ingatan pada kekayaan budaya leluhur yang sarat akan nilai-nilai agama dan norma, mengikat erat tali persaudaraan mengedepankan ukhuwah Islamiyah serta cinta pada tanah, bangsa dan negara di atas kepentingan individu, suku dan golongan tertentu.

Ketua Panitia FRP 2018, Farida Abbas ketika dihubungi mengatakan, selain gendang sahur, festival yang dilaksanakan ada beberapa mata lomba diantaranya, lomba tilawah Al Quran, adzan, Hafiz Al Quran, Dai cilik, kaligrafi, kasida, tarian samrah, fashion bisana muslim dan gendang sahur serta fotografi dengan jumlah peserta kurang lebih 210 orang.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018