Ternate (ANTARA) - Keaslian tradisi gendang sahur atau tradisi membangunkan warga untuk sahur pada Bulan Ramadhan di Ternate, Maluku Utara (Malut) diharapkan tetap dipertahankan, baik dari segi penggunaan alat musik maupun syair lagu yang dinyanyikan.
"Tradisi gendang sahur sesuai aslinya yang diwariskan sejak zaman dahulu untuk alat musik menggunakan rebana, sedangkan lagu yang dinyanyikan adalah pantun keagamaan," kata tokoh masyarakat di Ternate, Hamadi, Sabtu.
Tetapi beberapa tahun terakhir ini, ternyata alat musik yang digunakan dalam tradisi gendang sahur bukan lagi rebana melainkan alat musik modern seperti keyboard atau menyetel musik di CD.
Begitu pula jenis lagu yang dinyanyikan, menurut dia, bukan lagi pantun keagamaan melainkan kasidah modern atau lagu pop religi, yang nuansa kearifan lokalnya hilang dan tidak tepat lagi disebut sebagai tradisi peninggalan leluhur.
Bahkan tradisi gendang sahur yang tersaji dalam setiap Bulan Ramadhan belakangan ini ada yang menyebutnya sebagai musik jalanan yang tujuannya bukan untuk membangunkan warga untuk sahur tetapi untuk mencari dana.
Oleh karena itu, Hamadi mengimbau kepada pihak Kesultanan Ternate sebagai lembaga yang paling bertanggungjawab dalam pelestarian budaya Ternate serta Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate segera melakukan langkah-langkah untuk mengembalikan keaslian tradisi gendang sahur itu.
Sentuhan modernisasi dalam pelestarian sebuah tradisi, termasuk tradisi bernuansa seni seperti gendang sahur sedapat mungkin harus dihindari, akan menghilangkan nilai keaslian dan filosofi dari tradisi itu.
Budayawan dari Univeristas Khairun Ternate, Syahrir Muhamad yang juga Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Malut mengatakan Ternate sejak zaman dahulu sudah dikenal sebagai daerah yang kaya budaya, terutama terkait dengan budaya Islam yang harus terus dijaga kelestariannya.
Untuk melestarikan budaya itu harus ada keterlibatan dari semua pihak, mulai dari masyarakat, kesultanan dan pemerintah setempat, karena tidak mungkin mengharapkan peran itu dari pihak luar.
Keaslian tradisi gendang sahur diharapkan dipertahankan
Sabtu, 18 Mei 2019 11:45 WIB