Ternate (ANTARA) - Festival Ramadhan Ma Parada (FRP) ke-III tahun 2023 akan menggelar acara gendang sahur dalam upaya melestarikan tradisi dan menyemarakkan bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut).
"FRP telah menggelar event gendang sahur dan berbagai lomba bernuansa religius pada tahun 2018 dan 2019, tetapi terhenti karena adanya pandemi COVID-19 dan tahun ini akan kami helat event tersebut," kata Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Buku Bendera FRP, Firman Mudaffar Sjah saat dihubungi ANTARA, Senin.
Menurut dia, event bernuansa Islamiah ini merupakan momentum dalam meningkatkan hubungan persaudaraan antar-umat beragama untuk selalu menjaga keutuhan dan kesatuan kehidupan bermasyarakat dan kegiatan ini untuk menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh kegembiraan yang diimplementasikan dalam acara bernuansa keIslaman yang dipadukan dengan unsur budaya lokal.
Rangkaian kegiatan pada malam pembukaan nanti akan mempersembahkan Tarian Samra dengan target peserta 300 orang, Safari Ramadhan, Khitanan, Khatam Qur'an, serta pada malam puncak digelar Tabligh Akbar.
Selain itu panitia juga menyediakan berbagai lomba yang dapat diikuti oleh anak-anak serta kalangan umum di antaranya, Tilawah, Da'i Cilik, Kaligrafi, Hafidz Qur'an, Gendang Sahur, Adzan, dan Fashion Show Busana Muslim.
FRP ke-III pada bulan Ramadhan 1444 Hijriah digelar mulai 9 April hingga 14 April 2023 mendatang dipusatkan di Lapangan Ngara Lamo, Kota Ternate.
Tahun lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, memeriahkan bulan suci Ramadhan dengan menggelar lomba gendang sahur yang dipusatkan di Kampung Ramadhan Benteng Fort Oranje.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) Kota Ternate, Rizal Marsaoli yang dihubungi sebelumnya, mengapresiasi adanya lomba gendang sahur menjadi tradisi dalam suasana bulan Suci Ramadhan, terutama di Kota Ternate.
Apalagi, Festival Gendang Sahur, sebagai salah satu upaya melestarikan tradisi Islam pada bulan Ramadhan diangkat dari tradisi membangunkan masyarakat untuk sahur dengan menggunakan alat musik tradisional seperti rebana sambil menyanyikan lagu-lagu bernuansa Islam, baik menggunakan bahasa daerah maupun bahasa Indonesia.
Rizal berharap Festival Gendang Sahur bisa menjadi salah satu tujuan wisata religi di daerah ini, paling tidak bagi wisatawan yang secara kebetulan berkunjung di Maluku Utara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ma Parada helat festival gendang sahur semarakkan Ramadhan