Ambon, 20/6 (Antaranews Maluku) - Pascalebaran 1439 Hijriah harga telur ayam ras di Piru, ibu kota kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) mengalami penurunan sehingga disamhut gembira para ibu rumah tangga.

Salah seorang warga Piru, Merry Manuputty, dihubungi dari Ambon, Rabu, mengatakan, harga ayam ras yang dijual para pedagang di pasar saat ini Rp55.000 per rak (30 butir), sebelumnya Rp60.000.

Sedangkan per butir Rp2.500 menjadi Rp2.000.

"Jadi disambut gembira karena pada akhir ibadah Puasa harga telur di Piru mencapai Rp65.000 per rak dan Rp2.500 per butir," ujarnya.

Dia mengemukakan, stok telur ayam rasa saat ini terlihat banyak sehingga para pedagang harus menurunkan harganya.

"Khan kebutuhan ayam ras paska lebaran juga menurun sehingga para pedagang harus menurunkan hargaya agar mengantispasi disimpan terlalu lama kemungkinan mengalami busuk," kata Merry.

Dia menyarankan, Bupati SBB, Yasin Payapo dan Wakil Bupati, Timotius Akerina mengarahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis agar belajar dari pelaksanaan puasa hingga perayaan lebaran 1439 Hijriah dengan harga telur maupun bahan pokok masyarakat mengalami lonjakan.

"Telur ayam ras misalnya yang harus dipasok dari Makassar maupun Surabaya itu harus pengadaannya sejak awal dan Disperindag menginetensifkan pengawasan agar para pedagang tidak memanfaatkan momentum perayaan hari - hari besar keagamanan untuk menaikkan harga sehingga meresahkan masyarakat," tandasnya.

Sekiranya OPD teknis kurang tanggap, maka perlu dievaluasi kinerjanya karena dampaknya meresahkan masyarakat, terutama para ibu rumah tangga beragama Islam yang membutuhkan telur ayam ras dalam jumlah banyak saat ibadah puasa maupun perayaan lebaran.

"Bupati dan Wakil Bupati SBB harus tegas agar menunjukkan kepedulian sosial terhadap warganya yang memilih keduanya sebagai pemimpin periode 2017 - 2022," tegas Merry.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018