Ambon, 28/6 (Antaranews Maluku) - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon bekerja sama dengan Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor, dan Maastricht School of Management Belanda serta perusahaan Agrofair Belanda, mengembangkan program pembelajaran berbasis pembauran guna pengembangan rantai nilai pertanian inklusif dan berkelanjutan.

Pimpinan proyek Agrofair The Netherlands Belanda, Luud Clerx di Ambon, Kamis, mengharapkan program pembelajaran ini membawa dampak yang positif bagi Unpatti Ambon, baik tenaga dosen maupun para mahasiswa yang melakukan penelitian, hingga para petani dan pebisnis di pedesaan, maupun bagi pengembangan pendidikan di Maluku, khususnya dalam bidang pertanian.

"Proyek ini dibiayai bersama dengan lembaga Belanda untuk internasionalisasi pendidikan (NUFFIC)," katanya.

Harapan tersebut disampaikan Luud Clerx pada kegiatan seminar sehari tentang proyek membentuk suatu program pembelajaran berbasis pembauran guna pengembangan rantai nilai pertanian inklusif dan berkelanjutan dibuka Dekan Fakultas Pertanian Unpatti, Prof. John Matinahoru.

Pada kesempatan itu, Prof. Matinahoru mengharapkan proyek ini terkait dengan program pengembangan sumber daya manusia dan bisa bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa yang berpraktik di lapangan maupun bernilai positif bagi petani dan pebisnis bidang pertanian.

Karena itu Fakultas Pertanian Unpatti juga sangat bersungguh-sungguh dengan program ini dan berusaha menyiapkan ruangan serta fasilitas guna menunjang kegiatan belajar jarak jauh.

"Sekarang kami juga sudah beralih ke unit-unit usaha yang berprospek bisnis harus diupayakan, karena universitas harus punya pendapatan tersendiri dari usaha tersebut, selain dari mahasiswa," katanya.

Sementara Dr. Idqam Fahmi, selaku Project Counterpart SB IPB Bogor mengatakan tujuan dari program ini untuk membangun kualitas dan meningkatakan daya saing Maluku ke depan lalu dari IPB adalah memberikan program-program edukasi dalam mengembangkan sektor pertanian di Maluku.

"Kami akan mentransfer pengalaman dan melakukan penelitian yang bersifat sustenaibel," ujarnya.

Dikatakan, SB IPB Bogor dengan pengalaman penelitian rantai nilai akan berperan dalam mendukung pengembangan modul pembelajaran berbasis pembaruan dimaksud.

Sebaliknya Fakultas Pertanian Unpatti memiliki banyak pemahaman untuk disampaikan ke IPB terkait kondisi terkini, tantangan dan peluang para petani kecil daerah terpencil seperti Provinsi Maluku, suatu kenyataan untuk dipertimbangkan bagi suatu pengembangan yang berimbang dari seluruh kepulauan Indonesia.

Lebih dari itu kombinasi ekonomi (SB IPB) dan budi daya pertanian Unpatti diperlukan bagi suatu pendekatan terintegrasi pengembangan rantai nilai.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018