Ambon, 11/7 (Antaranews Maluku) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, Wendy Pelupessy menyatakan antisipasi kasus gigitan hewan penular rabies harus dimulai dari hulu, yakni oleh dinas pertanian kehutanan dan peternakan (dishutanak).
"Pencegahan rabies harus mulai dari hulu yakni dishutanak untuk mengendalikan hewan penular penyakit rabies seperti anjing, kucing dan kera, " katanya di Ambon, Rabu.
Menurut dia, dishutanak harus rutin melakukan pemeriksaan serta vaksinasi hewan penular rabies agar dampaknya berkurang, mengingat biaya vaksinansi hewan lebih murah dari manusia
Setiap orang yang terkena gigitan hewan penular rabies harus mendapat vaksin sebanyak empat kali suntikan.
"Vaksin gratis disiapkan untuk masyarakat kurang mampu, mengingat harga vaksin yang tergolong mahal untuk satu orang mencapai Rp1,2 juta, sementara vaksin untuk hewan berkisar Rp50 ribu, sehingga yang diperlukan adalah tindakan preventif dengan melakukan vaksinasi hewan,"
Wendy mengimbau agar warga yang digigit hewan penular hendaknya segera melaporkan untuk melakukan beberapa tahapan yang direkomendasikan, sebagai pencegahan terjangkit rabies.
Tahapan yang harus dilakukan warga yang terkena gigitan adalah membersihkan bekas gigitan dengan air sabun mengalir, selanjutnya memelihara binatang yang menggigit dalam waktu beberapa hari.
"Memelihara hewan dimaksudkan untuk mengetahui binatang tersebut terjangkit rabies atau tidak. Jika hewan dalam waktu tiga hari meninggal, maka warga yang terkena gigitan harus segera mendapat suntikan rabies," katanya.
Ia mengakui, saat ini stok vaksin anti rabies (VAR) bagi manusia tidak tersedia di dinas maupun apotek di Kota Ambon.
Setiap bulan, kata Wendy, pihaknya selalu menyiapkan stok vaksin untuk jangka waktu dua hingga tiga bulan, tetapi yang terjadi saat ini adalah stok VAR kosong.
"Kekosongan stok VAR manusia bukan hanya terjadi di Kota Ambon tetapi secara nasional, karena bahan baku vaksin sementara tidak tersedia,
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Peternakan Kota Ambon, Jhon Tupan menyatakan upaya vaksinasi hewan penular rabies rutin dilakukan setiap bulan.
"Untuk bulan Juli hingga Agustus ditunda, mengingat stok vaksin sementara kosong hingga September dilakukan serentak dengan peringatan HUT Kota Ambon," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Pencegahan rabies harus mulai dari hulu yakni dishutanak untuk mengendalikan hewan penular penyakit rabies seperti anjing, kucing dan kera, " katanya di Ambon, Rabu.
Menurut dia, dishutanak harus rutin melakukan pemeriksaan serta vaksinasi hewan penular rabies agar dampaknya berkurang, mengingat biaya vaksinansi hewan lebih murah dari manusia
Setiap orang yang terkena gigitan hewan penular rabies harus mendapat vaksin sebanyak empat kali suntikan.
"Vaksin gratis disiapkan untuk masyarakat kurang mampu, mengingat harga vaksin yang tergolong mahal untuk satu orang mencapai Rp1,2 juta, sementara vaksin untuk hewan berkisar Rp50 ribu, sehingga yang diperlukan adalah tindakan preventif dengan melakukan vaksinasi hewan,"
Wendy mengimbau agar warga yang digigit hewan penular hendaknya segera melaporkan untuk melakukan beberapa tahapan yang direkomendasikan, sebagai pencegahan terjangkit rabies.
Tahapan yang harus dilakukan warga yang terkena gigitan adalah membersihkan bekas gigitan dengan air sabun mengalir, selanjutnya memelihara binatang yang menggigit dalam waktu beberapa hari.
"Memelihara hewan dimaksudkan untuk mengetahui binatang tersebut terjangkit rabies atau tidak. Jika hewan dalam waktu tiga hari meninggal, maka warga yang terkena gigitan harus segera mendapat suntikan rabies," katanya.
Ia mengakui, saat ini stok vaksin anti rabies (VAR) bagi manusia tidak tersedia di dinas maupun apotek di Kota Ambon.
Setiap bulan, kata Wendy, pihaknya selalu menyiapkan stok vaksin untuk jangka waktu dua hingga tiga bulan, tetapi yang terjadi saat ini adalah stok VAR kosong.
"Kekosongan stok VAR manusia bukan hanya terjadi di Kota Ambon tetapi secara nasional, karena bahan baku vaksin sementara tidak tersedia,
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Peternakan Kota Ambon, Jhon Tupan menyatakan upaya vaksinasi hewan penular rabies rutin dilakukan setiap bulan.
"Untuk bulan Juli hingga Agustus ditunda, mengingat stok vaksin sementara kosong hingga September dilakukan serentak dengan peringatan HUT Kota Ambon," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018