Ambon, 31/5 (Antaranews Maluku) - Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy menyatakan, stok Vaksin Anti Rabies (VAR) bagi manusia tidak tersedia di dinas maupun apotik di kota itu.
"Kekosongan stok VAR manusia bukan hanya terjadi di kota Ambon tetapi secara nasional, karena bahan baku vaksin sementara tidak tersedia," katanya di Ambon, Rabu.
Menurut dia, saat ini stok vaksin hanya tersedia di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku yang berasal dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Setiap bulan kata Wendy, pihaknya selalu menyiapkan stok vaksin untuk jangka waktu dua hingga tiga bulan, tetapi yang terjadi saat ini adalah stok VAR kosong.
"Saat ini stok VAR yang tersedia milik kementerian kesehatan yang dititipkan di Dinkes provinsi. Jika terjadi kasus gigitan maka yang bisa kita lakukan adalah meminjam vaksin dari dinkes provinsi," katanya.
Ia mengatakan, mengantisipasi terjadinya kasus gigitan hewan penular rabies seperti anjing, kucing dan kera, Dinas Pertanian, kehutanan dan peternakan harus melakukan pemeriksaan terhadap hewan penular rabies.
"Saat ini yang harus dilakukan dinas Pertanian, kehutanan dan peternakan adalah memvaksinasi hewan penular rabies di kota Ambon, sehingga dampaknya berkurang," ujarnya.
Wendy mengakui, setiap kasus gigitan hewan penular warga hendaknya segera melaporkan jika digigit binatang yang diduga terjangkit rabies untuk melakukan beberapa tahapan yang direkomendasikan," ujarnya.
Tahapan yang harus dilakukan warga yang terkena kasus adalah membersihkan bekas gigitan dengan air sabun mengalir, selanjutnya memelihara binatang yang menggigit dalam waktu beberapa hari.
"Memelihara hewan dimaksudkan untuk mengetahui binatang tersebut terjangkit rabies atau tidak. Jika hewan dalam waktu tiga hari meninggal, maka warga yang terkena gigitan harus segera mendapat suntikan rabies," katanya.
Ia menjelaskan, setiap orang yang terkena gigitan anjing harus mendapat vaksin sebanyak empat kali suntikan.
"Vaksin gratis disiapkan untuk masyarakat kurang mampu, mengingat harga vaksin yang tergolong mahal untuk satu orang mencapai Rp1,2 juta, sementara vaksin untuk hewan berkisar Rp50 ribu, sehingga yang diperlukan adalah tindakan preventif dengan melakukan vaksinasi hewan," tanndas Wendy.