Ambon, 12/7 (Antaranews Maluku) - Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Ermaya Suradinata menyatakan kuota praja IPDN provinsi Maluku pada 2018, mengalami peningkatan 30 persen dibandingkan 2017.
"Saya tidak hafal pasti jumlah kuota IPDN Maluku pada 2018, yang jelas jumlahnya meningkat 30 persen dibandingkan 2017," kata Ermaya, saat membuka kegiatan pendampingan masyarakat perkotaan di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membuka kesempatan untuk mengikuti Seleksi Penerimaan Calon Praja (SPCP) IPDN dengan jumlah kuota pada 2018 sebanyak 2.000 orang.
"Kita telah mengumumkan kuota praja pada 2018. Saya berharap pada 2018 kuota untuk daerah, terutama provinsi Maluku dan kota Ambon meningkat dibandingkan 2017," ujarnya.
Pendaftaran dilakukan secara online, calon peserta yang telah mendapatkan nomor pendaftaran, selanjutnya menyampaikan kelengkapan berkas dengan cara mengunggah dokumen sebagaimana tercantum dalam persyaratan calon peserta IPDN.
"Kuota untuk kabupaten dan kota sangat tergantung mengingat sistemnya online. Formasi untuk meentukan kota kabupaten sangat tergantung dari sistem online," katanya.
Dalam kunjungan ke kota Ambon Rektor IPDN juga melakukan penandatanganan kerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam upaya membangun daerah ini menjadi kota yang berkemampuan, masyarakat memiliki inovasi dan motivasi, serta menjadi masyarakat yang baik dan besar.
Kota Ambon, lanjutnya, memiliki arti kemampuan, kecerdasan, serta motivasi yang melahirkan inovasidan peluang yang bersifat nasionalis.
Kenapa dikatakan nasionalis, karena mininya Indonesia ada di kota Ambon, yakni memiliki keragaman suku, agama, budaya, keharmoniasan dalam kehidupan antarumat beragama, perbedaan suku budaya ada di Ambon.
Ia mengakui, sudah waktunya disebut metro Indonesia, karena kota ini walaupun mini tetapi besar dalam arti nilai sosial yang tinggi untuk dijadikan contoh bagi kota lain di Tanah Air.
"Harapannya ke depan bagaimana Pemkot Ambon memperhatikan pengembangan kota, terutama dari sisi tata ruang, agar kelestarian kawasan konservasi dapat dijaga, sehingga masyarakat ke depan tidak terganggu oleh alam terutama bencana," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Saya tidak hafal pasti jumlah kuota IPDN Maluku pada 2018, yang jelas jumlahnya meningkat 30 persen dibandingkan 2017," kata Ermaya, saat membuka kegiatan pendampingan masyarakat perkotaan di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membuka kesempatan untuk mengikuti Seleksi Penerimaan Calon Praja (SPCP) IPDN dengan jumlah kuota pada 2018 sebanyak 2.000 orang.
"Kita telah mengumumkan kuota praja pada 2018. Saya berharap pada 2018 kuota untuk daerah, terutama provinsi Maluku dan kota Ambon meningkat dibandingkan 2017," ujarnya.
Pendaftaran dilakukan secara online, calon peserta yang telah mendapatkan nomor pendaftaran, selanjutnya menyampaikan kelengkapan berkas dengan cara mengunggah dokumen sebagaimana tercantum dalam persyaratan calon peserta IPDN.
"Kuota untuk kabupaten dan kota sangat tergantung mengingat sistemnya online. Formasi untuk meentukan kota kabupaten sangat tergantung dari sistem online," katanya.
Dalam kunjungan ke kota Ambon Rektor IPDN juga melakukan penandatanganan kerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam upaya membangun daerah ini menjadi kota yang berkemampuan, masyarakat memiliki inovasi dan motivasi, serta menjadi masyarakat yang baik dan besar.
Kota Ambon, lanjutnya, memiliki arti kemampuan, kecerdasan, serta motivasi yang melahirkan inovasidan peluang yang bersifat nasionalis.
Kenapa dikatakan nasionalis, karena mininya Indonesia ada di kota Ambon, yakni memiliki keragaman suku, agama, budaya, keharmoniasan dalam kehidupan antarumat beragama, perbedaan suku budaya ada di Ambon.
Ia mengakui, sudah waktunya disebut metro Indonesia, karena kota ini walaupun mini tetapi besar dalam arti nilai sosial yang tinggi untuk dijadikan contoh bagi kota lain di Tanah Air.
"Harapannya ke depan bagaimana Pemkot Ambon memperhatikan pengembangan kota, terutama dari sisi tata ruang, agar kelestarian kawasan konservasi dapat dijaga, sehingga masyarakat ke depan tidak terganggu oleh alam terutama bencana," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018