Ternate, 28/7 (Antaranews Maluku) - Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara akan memprioritaskan pemberangkatan ke Tanah Suci jamaah calon haji dari lokal ketimbang mereka yang berasal dari luar daerah itu.

"Dari jumlah 800 calon haji yang masuk dalam daftar tunggu pada musim haji tahun depan itu, 100 orang dipangkas, karena setelah ditelusuri ternyata ditemukan ada JCH berasal dari luar Halmahera Tengah, bahkan ada pula dari luar Malut," kata Bupati Halmahera Tengah Edi Langkara di Ternate, Sabtu.

Ia menjelaskan kebijakan memprioritaskan warga setempat itu karena mereka sudah menunggu pemberangkatan dalam waktu lama, bahkan antara empat hingga tujuh tahun.

"Barulah mereka dinyatakan bisa untuk diberangkatkan ke Tanah Suci," kata dia.

Setelah daftar tunggu pemberangkatan calon haji dilakukan cek silang ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat, katanya, ternyata ditemukan lebih dari 100 orang yang menggunakan Kartu Tanda Penduduk Halmahera Tengah untuk kepentingan mendaftar sebagai calon haji.

Ia mengatakan jatah pemberangkatan haji, khususnya di Halmahera Tengah setiap musim haji hanya 69 orang, sedangkan dalam daftar antrean 800 orang.

Oleh karena itu, pihaknya kemudian mengambil kebijakan memprioritaskan warga yang benar-benar penduduk Halmahera Tengah untuk pemberangkatan ke Tanah Suci.

Bupati Edi Langkara juga akan meminta kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta panitia haji setempat memperketat dan mengoptimalkan pengecekan berkas calon haji agar kebijakan prioritas tersebut bisa dilaksanakan secara efektif.

Jatah haji dari Kementerian Agama pada 2018 untuk Provinsi Maluku Utara 1.080 orang, sedangkan yang diberangkatkan ke Tanah Suci 1.069 orang.

Sebelumnya, Pemprov Malut mengusulkan penambahan jatah haji, khususnya untuk Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Pulau Taliabu karena selama ini jatah untuk kedua daerah itu relatif kecil jika dibandingkan dengan kabupaten dan kota lainnya di provinsi setempat.

Secara keseluruhan, daftar tunggu keberangkatan calon haji dari Maluku Utara antara tujuh hingga 20 tahun dengan jumlah antrean mencapai belasan ribu orang.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018