Ambon,10/8 (Antaranews Maluku) - Makroprudensial saat ini sangat membutuhkan kerja sama dengan institusi atau stakeholder yang ada di daerah guna menjaga pertumbuhan perekonomian berjalan secara berkesinambungan.

"Peran dari Makroprudensial adalah kita ingin mencapai satu kondisi dimana perekonomian itu bisa berjalan dengan berkesinambunagan," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto seusai memberikan sambutan pada seminar nasional makroprudensial di Ambon, Jumat.

Kegiatan seminar dengan tema Bauran Kebijakan Makroprudensial dan kebijakan moneter dalam menjaga stabilitas?sistem keuangan serta mendorong?Pertumbuhan Ekonomi itu sasaran yang ingin diraih oleh Bank Indonesia.

Erwin mengatakan, kegiatan ini dilakukan di berbagai tempat, bukan saja di Ambon, sebab yang ingin dicapai adalah bagaimana masyarakat bisa lebih mengetahui fungsi dan tugas Makroprudensial berkaitan dalam menjaga nilai tukar, nilai rupiah yang berkaitan dengan inflasi.

"Makroprudensial adalah kondisi dimana kredit tidak tumbuh secara berlebihan yang bisa mengakibatkan terjadinya mpl, atau sebaliknya pertumbuhan itu semakin rendah sehingga daerah itu menjadi resesi atau terjadi pengangguran yang dan lain-lain," katanya.

Menurut Erwin hal itu tidak bisa dilakukan hanya dari Bank Indonesia, tetapi membutuhkan kerja sama dari institusi atau stakeholder di daerah.

Seminar Makroprudensial di Ambon juga menghadirkan Filianingsih Hendarta (Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia), Dr.A.Tony Prasetiantono (Staf pengajar FEB UGM), dan Enrico Tanuwijaya (Ekonomi Bank UOB Indonesia), dan dipandu oleh Pieter P. Gero (Wartawan senior Kompas), sebagai moderator.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018