Ternate, 11/8 (Antaranews Maluku) - Oknum anggota Ditsabara Polda Maluku Utara (Malut) berinisial Bripda B menikam dua pemuda di Ternate, seorang di antaranya bernama Lipifai Mustari dan satu temannya, sehingga keduanya harus menjalani perawatan di RSUD Chasan Boesori Ternate.

Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar ketika dihubungi di Ternate, Sabtu, membenarkan peristiwa tersebut, dan pelaku Bripda B kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Ternate, akibat pengeroyokan yang dilakukan warga.

Polda Malut telah melakukan langkah-langkah terkait dengan kejadian tersebut, di antaranya mendatangi keluarga korban untuk memberi pemahaman agar tidak berlanjut ke hal-hal yang tidak diinginkan.

Menurut Kabid Humas, pelaku terpaksa mengeluarkan pisau dan penikaman untuk membela diri, karena saat itu ia merasa terdesak setelah banyaknya warga yang hendak mengeroyokannya.

"Kasus ini tetap akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku, baik oknum anggota Polda Malut yang melakukan penikaman tersebut maupun warga yang melakukan pengeroyokan terhadap anggota polisi," ucapnya.

Kronologi insiden tersebut bermula ketika sekelompok pemuda yang dua di antaranya korban, pada Sabtu (11/8) sekitar pukul 03.16 WIT sedangkan nongkrong di pinggir jalan di Kelurahan Kampong Makassar Timur, Kecamatan Kota Ternate Tengah.

Kelompok pemuda tersebut saat itu didatangi dua pria yang mengenderai sepeda motor yang meminta mereka untuk membubarkan diri, namun tidak diindahkan hingga kemudian kedua belah pihak terlibat pertengkaran.

Salah seorang dari kedua pria itu tersebut mencabut pisau dan menikam dua pemuda, satu di antaranya Lipifai Mustari yang menderita luka di bagian dada dan yang satunya mengalami luka di bagian belakang dan setelah itu pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor sambil berteriak bahwa dirinya anggota polisi.

Warga di sekitar mengetahui insiden itu langsung mengejar pelaku dan berhasil mencegatnya tidak jauh dari lokasi kejadian, dan kemudian pelaku yang dalam keadaan mabuk itu dianiaya warga hingga babak belur.

Samsudin Mustari, ayah Lipifai, meminta kepada Kapolri untuk menindak oknum anggota Polda Malut yang menikam anaknya tersebut.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018