Ternate, 12/9 (Antaranews Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut), mengupayakan semua aset daerah, yang berada di bawah kewenangannya, dapat dimanfaatkan menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD).

"Banyak aset daerah yang potensial memberi kontribusi terhadap PAD, tetapi selama ini belum dimanfaatkan misalnya kawasan Landmark Ternate," kata Sekretaris Kota Ternate Tauhid Soleman di Ternate, Rabu.

Kawasan Landmark Ternate yang terletak di pantai Ternate itu selama ini banyak dimanfaatkan masyarakat untuk menggelar berbagai kegiatan secara gratis, karena pemkot tidak memiliki dasar regulasi untuk menarik sewanya.

Oleh karena itu, kata Tauhid, pemkot telah mengajukan rancangan peraturan daerah (raperda) mengenai pemanfaatan aset daerah ke DPRD dan diharapkan dapat disahkan tahun ini juga.

? ? ?Adanya regulasi itu maka setiap aset daerah dimanfaatkan oleh masyarakat harus dubayar sewanya, sehingga memberi kontribusi terhadap PAD, namun tentu tetap tidak akan terlalu membebani masyarakat.

? ? ?Ia mengimbau kepada masyarakat dan berbagai pihak terkait lainnya di daerah ini agar ketika regulasi tersebut sudah diberlakukan dapat menerima secara bijak, karena dengan meningkatnya PAD, maka pemkot akan memberi kemampuan untuk membiayaai berbagai pembangunan di masyarakat.

? ? ?Upaya lainnya yang dilakukan Pemkot Ternate untuk meningkatkan PAD adalah memaksimalkan kinerja semua organisasi perangkat daerah (OPD) dalam memenuhi target pendapatan, disamping terus memperluas jangkauan pelayanan yang dapat memberi kontribusi terhadap PAD.

? ? ?Menyinggung target PAD Kota Ternate tahun 2018 sebesar Rp140 miliar lebih, yang saat ini baru terealisasi sekitar 50 persen, ia mengatakan pemkot optimistis target itu akan terpenuhi. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan akan terlampaui.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018