Banda Naira, 25/10 (Antaranews Maluku) - Jose Rizal Manua, pendiri Teater Tanah Air yang juga seorang aktor, Rabu, membagi ilmu dan pengalamannya di bidang teater dengan para pelajar, mahasiswa dan guru di Banda Naira, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah.
Digelar di Istana Mini, Jose Rizal berbagi ilmu dan pengalamannya dengan melatih teknik seni peran teater kepada sekitar 20-an guru, pelajar SMP, SMA, mahasiswa dari Sekolah tinggi Perikanan (STP) dan Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan dan Keguruan (STIPK) Banda.
Pelatihan tersebut merupakan Lokakarya Teater Sastra, salah satu kegiatan di festival sastra Banda Fiesta yang dilaksanakan oleh Perhimpunan Sastrawan Budayawan Negara Serumpun (PSBNS), pada 24 - 27 Oktober 2018.
Berlangsung selama empat jam lamanya, pelatihan teater dimulai dengan teknik olah napas dan suara, di mana para peserta diajarkan menggerakan tubuh mereka sedimikian rupa agar bisa mengatur napas dan menghasilkan vokal yang baik.
Setelah itu, mereka kemudian diajarkan teknik-teknik lainnya yang berkaitan dengan seni peran, seperti melatih konsentrasi, gerak tubuh, dan membuat skenario singkat lalu memerankannya dalam kelompok kecil.
Jose Rizal Manua mengatakan lokakarya teater sastra merupakan pelatihan persiapan bagi para peserta untuk tampil dalam pagelaran mini teater saat penutupan Banda Fiesta, pada 27 Oktober nanti.
Ia berharap, selain untuk penampilan mereka, pelatihan yang dilakukannya dapat membuat anak-anak dan remaja di Banda Naira untuk tertarik menghidupkan teater di daerah mereka. Karena menurut dia, teater sangat penting untuk membangun kepribadian.
Melalui seni peran teater, seseorang akan mampu mengaktulisasikan diri, mempresentasikan dirinya, mampu berkomunikasi di depan publik.
Kendati teater adalah hal baru Banda Naira, Jose Rizal menilai, minat para peserta terhadap teater sastra sangat tinggi dan mereka bersemangat untuk belajar.
"Mereka mencoba berkenalan dengan teater. Tidak harus menjadi seniman tetapi bekal dari teater itu bisa mereka pakai ketika mereka menjabat sebagai lurah, camat, tokoh masyarakat atau apa saja karena mereka mampu berkomunikasi dengan baik," ujar Jose Rizal.
Salah seorang peserta Lokakarya Teater Sastra, Mariana Pattiiha, guru SD Inpres Waer mengatakan sesungguhnya generasi muda di Banda sangat berbakat dan tertarik dengan dunia seni peran, khususnya teater, tetapi selama ini tidak ada pelatih yang mahir.
Ia berharap melalui Lokakarya Teater Sastra, dirinya dan peserta lainnya bisa diajari berbagai trik dan teknik-teknik dalam seni peran teater, sehingga bisa diajarkan kembali kepada komunitas masing-masing.
"Anak-anak di sini sangat berbakat tapi tidak ada pelatih yang mahir. Kami berharap bisa diajarkan lebih banyak trik dan teknik dalam teater, sehingga bisa kami ajarkan kembali kepada anak-anak kami," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
Digelar di Istana Mini, Jose Rizal berbagi ilmu dan pengalamannya dengan melatih teknik seni peran teater kepada sekitar 20-an guru, pelajar SMP, SMA, mahasiswa dari Sekolah tinggi Perikanan (STP) dan Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan dan Keguruan (STIPK) Banda.
Pelatihan tersebut merupakan Lokakarya Teater Sastra, salah satu kegiatan di festival sastra Banda Fiesta yang dilaksanakan oleh Perhimpunan Sastrawan Budayawan Negara Serumpun (PSBNS), pada 24 - 27 Oktober 2018.
Berlangsung selama empat jam lamanya, pelatihan teater dimulai dengan teknik olah napas dan suara, di mana para peserta diajarkan menggerakan tubuh mereka sedimikian rupa agar bisa mengatur napas dan menghasilkan vokal yang baik.
Setelah itu, mereka kemudian diajarkan teknik-teknik lainnya yang berkaitan dengan seni peran, seperti melatih konsentrasi, gerak tubuh, dan membuat skenario singkat lalu memerankannya dalam kelompok kecil.
Jose Rizal Manua mengatakan lokakarya teater sastra merupakan pelatihan persiapan bagi para peserta untuk tampil dalam pagelaran mini teater saat penutupan Banda Fiesta, pada 27 Oktober nanti.
Ia berharap, selain untuk penampilan mereka, pelatihan yang dilakukannya dapat membuat anak-anak dan remaja di Banda Naira untuk tertarik menghidupkan teater di daerah mereka. Karena menurut dia, teater sangat penting untuk membangun kepribadian.
Melalui seni peran teater, seseorang akan mampu mengaktulisasikan diri, mempresentasikan dirinya, mampu berkomunikasi di depan publik.
Kendati teater adalah hal baru Banda Naira, Jose Rizal menilai, minat para peserta terhadap teater sastra sangat tinggi dan mereka bersemangat untuk belajar.
"Mereka mencoba berkenalan dengan teater. Tidak harus menjadi seniman tetapi bekal dari teater itu bisa mereka pakai ketika mereka menjabat sebagai lurah, camat, tokoh masyarakat atau apa saja karena mereka mampu berkomunikasi dengan baik," ujar Jose Rizal.
Salah seorang peserta Lokakarya Teater Sastra, Mariana Pattiiha, guru SD Inpres Waer mengatakan sesungguhnya generasi muda di Banda sangat berbakat dan tertarik dengan dunia seni peran, khususnya teater, tetapi selama ini tidak ada pelatih yang mahir.
Ia berharap melalui Lokakarya Teater Sastra, dirinya dan peserta lainnya bisa diajari berbagai trik dan teknik-teknik dalam seni peran teater, sehingga bisa diajarkan kembali kepada komunitas masing-masing.
"Anak-anak di sini sangat berbakat tapi tidak ada pelatih yang mahir. Kami berharap bisa diajarkan lebih banyak trik dan teknik dalam teater, sehingga bisa kami ajarkan kembali kepada anak-anak kami," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018