Langgur, Maluku, 25/10 (Antaranews Maluku) - Bupati Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Anderias Rentanubun membuka Festival Pesona Meti Kei (FPMK) III yang diawali dengan kegiatan karnaval budaya, di Langgur, Kamis.

Bupati Anderias saat melepas karnaval budaya mengakui pelaksanaan kegiatan pariwisata tersebut kali ini kurang semarak, tetapi partisipasi masyarakat cukup bagus.

"Saya berharap seluruh agenda kegiatan yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan baik," katanya.

FPMK merupakan salah satu kegiatan nasional yang setiap tahun digelar di Kepulauan Kei, terutama di Kabupaten Maluku Tenggara, sejak tahun 2016.

FPMK III tahun ini direncanakan berakhir pada 29 Oktober 2018.
 
Karnaval budaya dan pembangunan menandai dibukanya acara Festival Pesona Meti Kei III, di Langgur, Kamis (25/10) (Siprianus Yanyaan)

Menurut bupati, kurang semaraknya FPMK III diakibatkan, kegiatan bulan Oktober yang padat sekali.

Meskipun demikian, bupati berharap puncak acaranya akan meriah sekali dengan dukungan seluruh masyarkat dan pemerintah daerah.

"Partisipasi masyarakat jangan hanya hari ini saja, namun hingga hari puncaknya tanggal 29 nanti terus meningkat," katanya.

Ia mengungkapkan dengan adanya FPMK, maka Kepulauan Kei dengan potensinya sudah dikenal masyarakat di pelosok Tanah Air hingga mancanegara seperti dapat dilihat dari pertumbuhan kedatangan wisatawan baik dalam maupun luar negeri cukup baik peningkatannya.

Banyaknya tamu datang baik dalam maupun luar negeri harus dilayani dengan baik, sebagaimana orang Kei yang menghormati kekerabatan dan kebersamaan, kata Anderias.
 
Karnaval budaya dan pembangunan menandai dibukanya acara Festival Pesona Meti Kei III, di Langgur, Kamis (25/10) (Siprianus Yanyaan)

"Mudah-mudahan apa yang kita suguhkan melalui karnaval budaya dan pembangunan hari ini, serta agenda-agenda di FPMK III dengan menonjolkan objek-objek wisata di Kei hingga puncaknya dapat menarik simpati wisatawan," katanya.

Lebih jauh Anderias berharap pariwisata daerah Malra tetap menjadi sektor utama, karena Malra tidak dapat dibangun untuk yang lain kecuali sektor jasa.

"Jadi pendapatan kita hanya dari sektor jasa dan leading sektornya adalah pariwisata, sehingga terus kita galakan pariwisata kita," katanya.

Pewarta: Siprianus Yanyaan

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018