Ambon, 12/11 (Antaranews Maluku) - Gubernur Maluku, Said Assagaff mengatakan akan melaporkan perkembangan pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kemaritiman Maluku di Desa Rumah Tiga, Kota Ambon, kepada Presiden Joko Widodo.

"Pekerjaan pembangunan RSUP berjalan lancar dan progresnya sudah menyelesaikan struktur bangunan hingga lantai empat dari delapan lantai yang direncanakan," katanya usai meninjau pengerjaan RSUP tersebut, di Ambon, Minggu.

Rumah sakit yang diperkirakan menjadi pusat rujukan terbesar di kawasan timur Indonesia tersebut mulai dikejakan setelah peletakan batu pertama oleh Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek pada 25 Juli 2018.

Rumah sakit yang tahap awal pembangunan menggunakan anggaran pemerintah pusat sebesar Rp100 miliar tersebut, akan mengabadikan nama pahlawan nasional asal Maluku dr. Johanis Leimena yang menjadi dokter sejak 1930 dan menjabat Menteri Kesehatan selama 21 tahun berturut-turut serta masuk dalam 18 kabinet berbeda.

Pahlawan asal Maluku itu memegang jabatan strategis menteri di antaranya Menteri Sosial, Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan, Wakil Perdana Menteri, Menteri Kesehatan, serta menyandang pangkat Laksamana Madya (Tituler) TNI-AL.

Selama hidup, ia juga menggagas pembentukan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) serta dekat dan dipercaya proklamator sekaligus Presiden pertama Indonesia Soekarno, dan tercatat tujuh kali dipercaya sebagai pejabat untuk memegang fungsi sebagai Presiden Republik Indonesia.

Menurut Gubernur, berdasarkan hasil peninjauan di lapangan diperkirakan pembangunan struktur bangunan hingga akhir tahun 2018 mencapai lantai empat dari delapan lantai yang ditargetkan.

"Berdasarkan hasil dialog dengan kontraktor pelaksana seluruh struktur gedung RSUP dapat diselesaikan serta diresmikan penggunaannya pada Desember 2019," katanya.

Dia mengatakan, selain kepada Presiden Joko widodo, dirinya juga akan melaporkan progres pekerjaan RSUP vertikal tersebut kepada Menkes Nila Djuwita F. Moeloek.

Said yang didampingi Kepala Dinas PU Maluku, Ismail Usemahu, memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melihat satu persatu gedung yang telah dibangun serta memotivasi kontraktor untuk bekerja sesuai tenggat target yang direncanakan.

Dia juga berkesempatan menanda tangani testimoni untuk meyakinkan semua pihak termasuk kontraktor pelaksana bahwa keberadaan fasilitas RSUP sangat dibutuhkan masyarakat Maluku.

Pembangunan rumah sakit yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan tersebut dijadwalkan rampung dalam kurun waktu dua tahun anggaran, menghabiskan dana lebih dari Rp300 miliar.

Ia berharap saat dioperasikan RS vertikal di bawah Kemenkes tersebut dapat berkembang pesat sekaligus menjadi rujukan penanganan berbagai kasus penyakit di kawasan Indonesia timur di masa mendatang.

Pembangunan RSUP tersebut untuk menjawab keterbatasan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit yang ada di kawasan timur selain selain Manado (Sulawesi Utara) dan Makassar (Sulawesi Selatan).

Mengingat geografis Maluku yang merupakan wilayah kepulauan dengan 1.340 buah pulau, maka RS tersebut juga direncanakan akan dilengkapi dengan helikopter yang dapat dikerahkan untuk menjangkau daerah yang jauh.

Selain itu, RS dengan konsep kemaritiman tersebut juga akan dilengkapi dengan sarana hiperbarik untuk menunjang wisata air di Maluku sekaligus menjadi ikon RS maritim.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018