Ternate, 6/12 (ANTARA News) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Maluku Utara (Malut) menegaskan, tidak pernah melakukan pemotongan Dana Alokasi Khusus (DAK) milik Sekolah Menengah Atas (SMA) seperti yang ditudingkan.

"Kami tidak pernah memotong DAK, yang ada hanya pemberian dari masing-masing kepala sekolah sebagai bentuk ucapan terimakasih dan itu tidak bisa dipungkiri," kata Kepala Disdikbud Provinsi Malut, Imran Yakub, di Ternate, Kamis.

Menurut dia, informasi yang menuding dirinya bersama Kepala bidang SMA, Rustam Panjab sering melakukan pemotongan DAK tidak benar, yang ada hanyalah pihak sekolah yang memberikan uang terimakasih sehingga tidak bisa ditolak.

Dia menjelaskan, DAK tidak masuk melalui rekening Disdikbud, tetapi langsung masuk ke masing-masing rekening sekolah.

Setelah itu pihak sekolah melaporkan ke DiSdisbud sehingga tidak bisa dipungkiri apabila setelah pencairan lantas ada kepala sekolah memberikan uang partisipasi.

"Tidak ada pemotongan karena yang ada hanya partisipasi dari kepala sekolah, itu pun tidak ada pemaksaan," ujarnya.

Imran mengatakan, mekanisme pencairan dan pengelolan DAK berada pada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yakni Kabid SMA dengan adanya penandatanganan pakta itegritas oleh para Kepala Sekolah dengan Disdikbud terkait dengan penggunakan DAK dan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Ditambahkan, untuk persoalan DAK? ia mempersilakan kepada wartawan untuk menanyakan langsung kepada PPK yang juga menjabat Kabid SMA.

"Nanti tanya langsung ke Kabid SMA, sebab dia yang lebih dekat dengan sekolah serta memproses semua administrasi sekolah," katanya.

Sebelumnya, Kejati Malut menyatakan akan melakukan penyelidikan atas laporan dan kasus dugaan pemotongan DAK milik SMA yang dilakukan Disdikbud Malut tersebut.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018