Ternate, 23/12 (ANTARA News) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mendukung pelestarian bahasa daerah setempat sebagai salah satu identitas budaya Ternate sekaligus bagian dari kekayaan budaya nasional.

"Pelestarian bahasa daerah memang bukan tugas pokok Kemenag, tetapi Kemenag Ternate memiliki kepedulian dalam upaya melestarikan bahasa daerah setempat," kata Kepala Kemenag Ternate, Adam Mahrus di Ternate, Ahad.

Kepedulian itu di antaranya diimplementasikan dalam bentuk penyelenggaraan kegiatan yang mengharuskan penggunaan bahasa daerah Ternate, seperti penyelenggaraan gerak jalan dalam rangkaian peringatan Hari Amal Bakti Kemenag Tahun 2018 di Ternate pada pekan ini.

Dalam gerak jalan yang diikuti seluruh sekolah di Ternate yang berada dibawah naungan Kemenag itu, menurut dia, setiap pemimpinan regu gerak jalan harus menggunakan bahasa daerah Ternate ketika memberi komando kepada anggota regunya.

Misalnya ketika pemimpin regu gerak jalan memberi komando kiri-kanan maka harus diucapkan dalam bahasa daerah Ternate "gubadi gunyira", begitu pula ketika memberi komando lainnya selama berlangsungnya gerak jalan semunya menggunakan bahasa daerah Ternate.

Menurut Adam Mahrus, saat apel pagi Kantor Kemenag dan sekolah-sekolah dibawah naungan Kemenag, termasuk pada hari-hari tertentu dalam komunikasi antar-pegawai Kantor Kemenag menggunakan bahasa daerah Ternate.

Melalui upaya itu diharapkan dapat memberi motivasi dan contoh kepada seluruh masyarakat dan pihak terkait lainnya di Ternate untuk menggunakan bahasa daerah Ternate, khususnya dalam komunikasi silaturahmi dan adat agar bahasa daerah Ternate tetap lestari.

Ia mengatakan, realita sekarang ini semakin banyak masyarakat Ternate, khususnya generasi muda yang tidak suka lagi berkomunikasi menggunakan bahasa daerah Ternate dalam komunikasi sehari-hari, bahkan tidak sedikit yang tidak mengerti lagi, sehingga harus menjadi perhatikan bersama.

Masuknya bahasa daerah Ternate dalam kurikulum pelajaran muatan lokal di sekolah dasar di Ternate, diharapkan tidak hanya menjadi bahasa saat diajarkan di kelas, tetapi juga harus dibumikan dalam komunikasi keseharian di luar sekolah agar bahasa daerah Ternate tetap ada hingga akhir zaman.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018