Ambon (ANTARA) - Kantor Bahasa Provinsi Maluku merevitalisasi lima bahasa daerah Maluku yang menjadi target di tahun 2024.
"Lima bahasa yang direvitalisasi itu yakni bahasa Buru di Kabupaten Buru, Kei di Kabupaten Maluku Tenggara, Yamdena di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Seran/Seram di Kabupaten Seram Bagian Timur, dan bahasa Tarangan di Kabupaten Kepulauan Aru," kata Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Kity Karenisa di Ambon, Kamis.
Ia menjelaskan, revitalisasi bahasa daerah yang dilakukan oleh Kantor Bahasa Provinsi Maluku itu menerapkan basis sekolah dengan target siswa SD dan SMP.
Pada tahun 2024 ini, revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Maluku telah memasuki tahun ketiga. Sesuai arahan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bahwa Balai/Kantor Bahasa tidak boleh meninggalkan bahasa yang telah direvitalisasi sebelumnya.
Baca juga: Hindari ancaman kepunahan, Kantor Bahasa Maluku gandeng Pemda lestarikan bahasa daerah
Karena itu, katanya, lima bahasa yang direvitalisasi tahun 2023 akan kembali direvitalisasi tahun 2024 ini.
Hal itu dilakukan agar bahasa daerah tersebut dapat tetap terpantau hingga waktu tertentu, sehingga daya hidup bahasa daerah tersebut meningkat.
Ia menjelaskan, beberapa tahapan revitalisasi bahasa daerah harus dilakukan agar tujuan dari program ini tercapai, yakni koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah melalui dinas terkait
Diskusi kelompok terumpun (DKT) dalam rangka penyusunan model pembelajaran bahasa daerah, bimbingan teknis pengajar utama, pembelajaran ekstrakurikuler tujuh kegiatan kreatif berbahasa daerah juga dilakukan.
Baca juga: Kantor Bahasa Maluku siapkan gedung pertunjukkan bagi komunitas bahasa dan sastra
Kemudian pemantauan dan evaluasi pelaksanaan revitalisasi bahasa daerah di setiap sekolah dan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang dilakukan secara berjenjang dari tingkat kabupaten hingga tingkat provinsi.
Kity menambahkan, bahasa daerah perlu dilestarikan karena ada nilai budaya yang perlu dipertahankan melalui regulasi penggunaan bahasa daerah.
Upaya tersebut terus dilakukan sampai daerah itu menemukan sendiri formula terbaik untuk menjaga bahasanya dari kepunahan.
Tujuan akhir dari program revitalisasi bahasa daerah, katanya, adalah agar para penutur muda dapat menjadi penutur aktif bahasa daerah, dan memiliki kemauan untuk mempelajari bahasa daerah dengan penuh suka cita melalui media yang mereka sukai.
Baca juga: Kantor Bahasa Maluku lakukan pelatihan dan pendampingan penulisan cerpen berbahasa daerah
Kantor Bahasa Maluku revitalisasi lima bahasa daerah di tahun 2024
Kamis, 7 Maret 2024 10:03 WIB