Polres Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara (Malut) membentuk tim untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan pasca-pembunuhan tiga warga desa Waci oleh Suku Tugutil.
Kapolres Haltim, AKBP Driyano Andri dihubungi, Selasa, mengatakan, saat ini pihak kepolisian dalam hal ini Polres Halmahera Timur (Haltim) dan Polsek Maba selatan telah mengambil keterangan dari korban selamat yang sudah berada di Desa Waci Kecamatan Maba Selatan.
"Kami telah membentuk team investigasi, dalam rangka penyelidikan dan penyidikan terkait kasus ini," katanya.
Di samping itu, anggota Polres Haltim dan polsek sebanyak 1 SST dikerahkan guna mengadakan penyisiran di hutan untuk adakan pencarian serta penangkapan para pelaku yang diduga kuat orang suku Togutil berdasarkan keterangan dari korban.
"Kami juga diback up oleh beberapa anggota koramil Maba dan anggota kodim 1505 Tidore untuk mengadakan upaya penyelidikan dan penangkapan terhadap pelaku," ujarnya.
Selain itu, pihaknya mengimbau warga Waci dan sekitarnya untuk tidak ke hutan, menyusul penyerangan yang diduga dilakukan suku terasing Tugutil dan menewaskan tiga warga setempat.
Dia menyatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh Polsek setempat untuk mengimbau masyarakat melalui camat dan kepala desa agar warganya tak beraktivitas di hutan maupun kebun yang jauh dari permukiman.
Hal tersebut disampaikannya menyusul lima warga Desa Waci, Maba Selatan, diserang 12 warga suku Tugutil saat perjalanan pulang seusai berburu dan berkebun tepatnya di Kali Waci dan tiga lainnya tewas.
Korban yang merupakan warga Desa Waci itu adalah, Karim Abdurahman (56 tahun), Yusuf Halim (34 tahun) dan Habibu Salatun (62 tahun) yang juga mantan Ketua BPD Desa Waci tewas dibunuh, sedangkan dua korban selamat yakni Halim Difa (53 tahun) korban selamat luka panah kedua kaki dan Harun Muharam (36 tahun) korban selamat melarikan diri.
Menurut Kapolres, dugaan motif sementara orang orang tak dikenal dari suku Tugutil tersebut menyerang karena para korban mengambil hasil buruan di hutan wilayah orang suku.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Kapolres Haltim, AKBP Driyano Andri dihubungi, Selasa, mengatakan, saat ini pihak kepolisian dalam hal ini Polres Halmahera Timur (Haltim) dan Polsek Maba selatan telah mengambil keterangan dari korban selamat yang sudah berada di Desa Waci Kecamatan Maba Selatan.
"Kami telah membentuk team investigasi, dalam rangka penyelidikan dan penyidikan terkait kasus ini," katanya.
Di samping itu, anggota Polres Haltim dan polsek sebanyak 1 SST dikerahkan guna mengadakan penyisiran di hutan untuk adakan pencarian serta penangkapan para pelaku yang diduga kuat orang suku Togutil berdasarkan keterangan dari korban.
"Kami juga diback up oleh beberapa anggota koramil Maba dan anggota kodim 1505 Tidore untuk mengadakan upaya penyelidikan dan penangkapan terhadap pelaku," ujarnya.
Selain itu, pihaknya mengimbau warga Waci dan sekitarnya untuk tidak ke hutan, menyusul penyerangan yang diduga dilakukan suku terasing Tugutil dan menewaskan tiga warga setempat.
Dia menyatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh Polsek setempat untuk mengimbau masyarakat melalui camat dan kepala desa agar warganya tak beraktivitas di hutan maupun kebun yang jauh dari permukiman.
Hal tersebut disampaikannya menyusul lima warga Desa Waci, Maba Selatan, diserang 12 warga suku Tugutil saat perjalanan pulang seusai berburu dan berkebun tepatnya di Kali Waci dan tiga lainnya tewas.
Korban yang merupakan warga Desa Waci itu adalah, Karim Abdurahman (56 tahun), Yusuf Halim (34 tahun) dan Habibu Salatun (62 tahun) yang juga mantan Ketua BPD Desa Waci tewas dibunuh, sedangkan dua korban selamat yakni Halim Difa (53 tahun) korban selamat luka panah kedua kaki dan Harun Muharam (36 tahun) korban selamat melarikan diri.
Menurut Kapolres, dugaan motif sementara orang orang tak dikenal dari suku Tugutil tersebut menyerang karena para korban mengambil hasil buruan di hutan wilayah orang suku.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019