Anggota DPRD kota Ternate, Junaidi Baharudin meminta pemerintah kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) menjadikan pulau Moti di selatan Ternate, sebagai sentra pengembangan ternak sapi dan kambing.
"Di pulau Moti banyak lahan masyarakat, baik pekarangan maupun kebun pala, cengkih dan kelapa yang sangat cocok untuk lokasi pengembangan ternak sapi dan kambing, sumber pakannya pun cukup banyak," katanya, di Ternate, Jumat.
Pengembangan ternak sapi dan kambing itu akan memberi kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di pulau berpenduduk 10.000 jiwa lebih itu, yang selama ini hanya mengandalkan hidup dari hasil pertanian dan perikanan.
Selain itu, kebutuhan ternak sapi dan kambing di kota Ternate yang selama ini harus dipasok dari kabupaten lain seperti Halmahera Barat, Halmahera Utara dan Halmahera Timur dapat dialihkan dari pulau Moti.
Ia menjelaskan, jika kebutuhan ternak sapi dan kambing dipasok dari pulau Moti, maka pasti harganya akan jauh lebih murah jika mendatangkan dari kabupaten/kota lainnya, karena para pedagang ternak tidak perlu mengeluarkan biaya besar.
Junaidi mengatakan, untuk merealisasikannya perlu program pembagian bibit sapi dan kambing gratis kepada masyarakat, baik secara perorangan maupun kelompok dengan memanfaatkan dana APBD setempat.
Pemkot Ternate juga bisa mengupayakan bantuan dari APBD provinsi Malut dan sejumlah kementerian seperti Kementerian Pertanian maupun Sosial atau bisa pula dari dukungan BUMN melalui program tanggung jawab perusahaan (coorporate social responsibility - CSR).
Calon peternak dari pulau Moti juga perlu disiapkan dan diberi pelatihan agar mampu mengembangbiakkan ternak dengan baik.
Ia mengingatkan, pola pemeliharaannya, tidak boleh dibiarkan berkeliaran begitu saja, karena bisa menimbulkan masalah lain misalnya ketika ternak itu memakan tanaman milik petani lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Di pulau Moti banyak lahan masyarakat, baik pekarangan maupun kebun pala, cengkih dan kelapa yang sangat cocok untuk lokasi pengembangan ternak sapi dan kambing, sumber pakannya pun cukup banyak," katanya, di Ternate, Jumat.
Pengembangan ternak sapi dan kambing itu akan memberi kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di pulau berpenduduk 10.000 jiwa lebih itu, yang selama ini hanya mengandalkan hidup dari hasil pertanian dan perikanan.
Selain itu, kebutuhan ternak sapi dan kambing di kota Ternate yang selama ini harus dipasok dari kabupaten lain seperti Halmahera Barat, Halmahera Utara dan Halmahera Timur dapat dialihkan dari pulau Moti.
Ia menjelaskan, jika kebutuhan ternak sapi dan kambing dipasok dari pulau Moti, maka pasti harganya akan jauh lebih murah jika mendatangkan dari kabupaten/kota lainnya, karena para pedagang ternak tidak perlu mengeluarkan biaya besar.
Junaidi mengatakan, untuk merealisasikannya perlu program pembagian bibit sapi dan kambing gratis kepada masyarakat, baik secara perorangan maupun kelompok dengan memanfaatkan dana APBD setempat.
Pemkot Ternate juga bisa mengupayakan bantuan dari APBD provinsi Malut dan sejumlah kementerian seperti Kementerian Pertanian maupun Sosial atau bisa pula dari dukungan BUMN melalui program tanggung jawab perusahaan (coorporate social responsibility - CSR).
Calon peternak dari pulau Moti juga perlu disiapkan dan diberi pelatihan agar mampu mengembangbiakkan ternak dengan baik.
Ia mengingatkan, pola pemeliharaannya, tidak boleh dibiarkan berkeliaran begitu saja, karena bisa menimbulkan masalah lain misalnya ketika ternak itu memakan tanaman milik petani lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019