Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Ambon, Maluku, akan memperbaiki 17 titik ruas jalan yang rusak karena berlubang.

"Dalam waktu dekat kita akan melakukan perbaikan 17 titik ruas jalan yang rusak menjadi jalan tanpa lubang atau zero hole," kata Kepala Dinas PUPR Kota Ambon, Enrico Matitaputty, di Ambon, Rabu.

Ia mengatakan, dari 17 ruas jalan yang akan diperbaiki dua diantaranya merupakan jalan provinsi yaitu jalan Nn Saar Sopacua dan jalan Sultan Baabulah Waihaong.

"Perbaikan rusa jalan yang berlubang telah kita koordinasikan dengan kepala bidang Bina Marga. Setelah pemilu kita mulai perbaikan, kita berharap di tahun 2022 tidak ada jalan yang berlubang di Kota Ambon," katanya.

Enrico menjelaskan, tahap awal akan dilakukan survei penataan dan pemetaan kerusakan jalan, serta klasifikasi tingkat kerusakan dan perbaikan jalan.

Proses perbaikan jalan yang berlubang akan dilakukan malam hari sehingga tidak mengganggu aktivitas warga.

Ke-17 ruas jalan yang akan diperbaiki diantaranya jalan Pattimura, Ahmad Yani, Setia Budi, Imam Bonjol, Dr Tamaela, Saar Sopacua, Sitanala, Sultan Baabulah, A.Y Patty, D.I Panjaitan, Martha Alfons, Kakialy, Wem Reawaruw, Benteng Kapaha,, Gang Pos, dan Halong Atas.

"Sejumlah ruas yang kita perbaiki memang berat dan akses jalannya padat dilalui kendaraan, sehingga akan kita perbaiki malam hari," ujarnya.

Diakuinya, proses perbaikan jalan tidak memperhatikan rusa jalan kota, provinsi atau nasional, karena akses jalan masyarakat lebih penting dari status jalan.

Wali Kota lanjutnya, telah menginstruksikan perbaikan tanpa klasifikasi status jalan, karena jika diklasifikasikan ada sejumlah ruas jalan yang merupakan akses utama masyarakat dari kecamatan Nusaniwe menuju pusat Kota Ambon.

"Saat ini kita fokus untuk 17 ruas jalan yang rusak parah, setelah itu mungkin dilanjutkan perbaikan ke jalan lain atau ke gorong-gorong yang rusak ," tandasnya.

Ia menambahkan, perbaikan jalan tersebut menggunakan dana Unit Pemeliharaan Rutin (UPR) tahun 2019.

"Perbaikan ini sebenarnya kita mau masukkan juga dalam anggaran perubahan, tetapi karena keterbatasan dana maka kita masukan dalam dana UPR," kata Enrico.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019