Kebijakan PT PLN (Persero) melakukan pemadaman bergilir di kota Ambon sejak 14 September 2010 menghambat proses pelayanan pembuatan Surat Izin Mengembudi (SIM) di Polres pulau Ambon dan pulau - pulau Lease. ANTARA yang melakukan pemantauan, Selasa, mencatat,  beberapa warga yang datang untuk kepentingan itu terpaksa mengurungkan niatnya setelah mendapat penjelasan dari petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) di loket pelayanan SIM. Markus Patinaja (23), salah seorang mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon terpaksa pulang dan berencana untuk kembali pada Rabu (29/9). "Saya terpaksa pulang karena listrik padam, pengurusan SIM tidak bisa dilakukan. Pengurusan yang seharusnya sehari-dua hari bisa jadi berlarut-larut," katanya. Ny. Asri (42) yang datang bersama anaknya untuk mengurus SIM juga mengeluhkan pemadaman listrik. Dia berharap pihak Polres Ambon dan Pulau-Pulau Lease bisa menyediakan genset sebagai alternatif sumber listrik agar pelayanan berjalan lancar. "Minimal Polres memiliki genset supaya kesulitan ini bisa teratasi. PLN juga kiranya bisa menaruh perhatian penting karena listrik merupakan kebutuhan primer masyarakat dan ini bukan yang pertama kalinya," ujarnya. Kasat Lantas Polres Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKP Marianus Djatti, mengakui pemadaman listrik sangat menghambat aktivitas pelayanan SIM kepada masyarakat maupun anggota TNI/Polri. "Hampir setiap hari terjadi pemadaman, terutama pada saat jam-jam pelayanan SIM kepada masyarakat maupun anggota TNI/Polri," katanya. Menurutnya, penggunaan genset sebagai alternatif pun tidak mampu untuk memenuhi pasokan listrik yang dibutuhkan. "Daya yang dihasilkan genset tidak mampu menghidupkan komputer yang diperlukan untuk registrasi calon pembuat SIM," ujarnya. Untuk meminimalisir hal itu, kata dia, pihaknya melayani pelayanan administrasi yang dilayani salah satu karyawan Bank Rakyat Indonesia (BRI) di loket yang sama. "Para calon pembuat SIM bisa membayar biaya administrasi terlebih dahulu sambil menunggu listrik hidup, sesuai dengan jenis SIM yang diurus," kata Marianus.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010