Wakil Wali Kota Tual Usman Tamnge bertindak sebagai pembina upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di lapangan upacara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tual, Kamis.

Dalam kesempatan itu, Usman membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Menteri menyatakan, tema hardiknas tahun 2019 adalah “menguatkan pendidikan, memajukan kebudayaan”. Tema ini mencerminkan pesan penting Ki Hajar Dewantara terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang syarat nilai dan pengalaman kebudayaan guna membingkai hadirnya sumberdaya manusia yang berkualitas, demi terwujudnya Indonesia yang berkemajuan.

"Kita tidak dapat menutup mata terhadap berbagai keterbatasan yang masih ada dalam proses pembangunan pendidikan dan kebudayaan di tanah air, dimana kita masih dihadapkan dengan kompleksitas masalah guru dan tenaga pendidikan," kata menteri.

Masih dijumpai kasus-kasus yang tidak mencerminkan kemajuan pendidikan, betapapun pemerintah senantiasa responsif dalam memecahkan masalah-masalah tersebut selaras dengan paradigma pendidikan.

Anggaran pendidikan nasional sekitar 63 persen di kelola daerah. Karena itu perlu diingatkan agar daerah lebih aktif dalam memanfaatkan dana APBN baik DAU maupun DAK dengan memperhatikan kualitas pemanfaatan untuk program-program prioritas, serta APBD yang menjamin anggaran pendidikan minimal 20 persen.

Melalui momentum Hardiknas, mari konsentrasikan segenap potensi pendidikan nasional yang menitikberatkan pembangunan SDM yang dilandasi karakter yang kuat, ketrampilan dan kecakapan yang tinggi, sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang kompetitif.

Sementara itu, Kepala Dinas dan Kebudayaan Kota Tual, M Zein Renhoat usai upacara kepada awak media mengungkapkan, momen peringatan Hardiknas tahun ini diharapkan lebih memacu insan pendidikan di kota Tual baik guru maupun pemangku kepentingan lainnya dalam memajukan dunia pendidikan di kota ini.

"Untuk tahun 2019 kita ada beberapa program kegiatan baik kegiatan fisik maupun non fisik berupa peningkatan kompetensi guru, musyawarah guru mata pelajaran, dan lainnya," katanya.

Terkait sarana dan prasarana, secara umum sarana dan prasarana pendidikan di Tual sudah dianggap memadai baik dari segi bangunan fisik, ruang belajar dan lainnya, walau pun masih ada kekurangan sedikit-sedikit.

"Menjadi perhatian kita saat ini adalah rehabilitasi beberapa ruang belajar ditambah dengan meubel sekolah yang sudah mengalami kerusakan," katanya.

Terkait Ujian Nasional yang baru saja selesai, Zein Renhoat mengatakan belum mengevaluasi hasilnya karena masih dalam proses pemeriksaan secara komputerisasi.

"Tapi saya yakin sungguh bahwa hasilnya akan bagus. Sementara untuk pelaksanaan UN kita sudah evaluasi, UN berbasis komputer untuk tingkat SMP, UN berbasis pensil dan kertas tingkat SD, secara umum berlangsung lancar dan aman," katanya.*

 

Pewarta: Siprianus Yanyaan

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019