Dinas Pariwisata (Dispar) provinsi Maluku Utara (Malut), telah membahas persiapan napak tilas 500 tahun pelayaran Magellhaens di Tidore mengelilingi dunia untuk pertama kalinya dan dimulai pelayaran pada Desember 2019 dari Spanyol.
"Kalau berdasarkan sejarah pada 2021 baru tiba di Tidore yakni 500 tahun yang lalu sejak 1521. Jadi dilakukan napak tilas menggunakan tiga kapal sesuai sejarahnya dengan 260 orang dalam pelayaran itu dan mereka akan tiba di Tidore pada 18 November 2021," kata Kepala Dispar Malut, Samsudin A. Kadir di Ternate, Senin.
Dia mengatakan, melalui napak tilas pelayaran Magellhaens tersebut sehingga Pemprov Malut dan Pemerintah kota(Pemkot) Tidore Kepulauan(Tikep )sebagai lokasi acara yang sedang diusulkan kepada pemerintah pusat supaya pada saat pelaksanaan Sail Magellhaens itu ada juga pelaksanaan Sail Tidore.
"Kita telah membuat persiapan, karena dalam waktu dekat ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan akan memaparkan kepada para Menteri dan Gubernur Malut akan menyampaikan teknis kegiatannya," kata Samsudin.
Dia menjelaskan, dalam rapat juga dibahas apa saja yang akan dibangun dan dipersiapkan di Tidore yang intinya menyusun materi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut dalam rangka pemaparan di hadapan para Menteri.
"Gubernur telah sampaikan pemaparan kepada Menko Kemaritiman yang menjanjikan akan memaparkan kepada Menteri-Menteri untuk pembangunan infrastruktur dan sebagainya di Jakarta nanti, jadi kita menyiapkan bahannya," ujar Samsudin.
Untuk persiapan, sejauh ini, dia mengaku, Pemkot Kota Tikep sudah menyiapkan perencanaan-perencanaan terkait dengan persiapan termasuk pada Juli 2019 ada rapat negara-negara yang tergabung dalam GMMC.
"Jadi nanti negara-negara yang akan disinggahi itu akan melaksanakan rapat di Tidore untuk rapat ke -10 karena beberapa kali rapat dilaksanakan di Spanyol yang dihadiri Wali Kota Tidore," katanya.
Sesuai rencana, napak tilas Magellhaens nanti ada kurang lebih 20 negara yang dimulai dari Amerika dan beberapa negara di Pasifik seperti Filipina.
"Negara itu tergabung dalam organisasi kemudian mungkin pembahasannya tentang acara apa-apa saja yang buat di setiap titik persinggahan sampai ke Tidore. Kalau jadwalnya Spanyol itu merapat 18 November berangkatnya 18 Desember jadi 40 hari berada di Tidore, sehingga menyiapkan acara seperti Sail Tidore dan bukan saja 260 tamu mancanegara yang ada di atas kapal itu pasti ada tamu-tamu lain dengan pengunjung atau keluarga datang ke Tidore itu bisa saja," ujarnya.
Dia menambahkan, pelayaran napak tilas Magellhaens merupakan pelayaran beresiko, bahkan dahulunya ada kapal sampai tenggelam, sehingga akan di kawal negara-negara yang dikunjungi oleh angkatan laut sehingga terlihat ramai.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Kalau berdasarkan sejarah pada 2021 baru tiba di Tidore yakni 500 tahun yang lalu sejak 1521. Jadi dilakukan napak tilas menggunakan tiga kapal sesuai sejarahnya dengan 260 orang dalam pelayaran itu dan mereka akan tiba di Tidore pada 18 November 2021," kata Kepala Dispar Malut, Samsudin A. Kadir di Ternate, Senin.
Dia mengatakan, melalui napak tilas pelayaran Magellhaens tersebut sehingga Pemprov Malut dan Pemerintah kota(Pemkot) Tidore Kepulauan(Tikep )sebagai lokasi acara yang sedang diusulkan kepada pemerintah pusat supaya pada saat pelaksanaan Sail Magellhaens itu ada juga pelaksanaan Sail Tidore.
"Kita telah membuat persiapan, karena dalam waktu dekat ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan akan memaparkan kepada para Menteri dan Gubernur Malut akan menyampaikan teknis kegiatannya," kata Samsudin.
Dia menjelaskan, dalam rapat juga dibahas apa saja yang akan dibangun dan dipersiapkan di Tidore yang intinya menyusun materi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut dalam rangka pemaparan di hadapan para Menteri.
"Gubernur telah sampaikan pemaparan kepada Menko Kemaritiman yang menjanjikan akan memaparkan kepada Menteri-Menteri untuk pembangunan infrastruktur dan sebagainya di Jakarta nanti, jadi kita menyiapkan bahannya," ujar Samsudin.
Untuk persiapan, sejauh ini, dia mengaku, Pemkot Kota Tikep sudah menyiapkan perencanaan-perencanaan terkait dengan persiapan termasuk pada Juli 2019 ada rapat negara-negara yang tergabung dalam GMMC.
"Jadi nanti negara-negara yang akan disinggahi itu akan melaksanakan rapat di Tidore untuk rapat ke -10 karena beberapa kali rapat dilaksanakan di Spanyol yang dihadiri Wali Kota Tidore," katanya.
Sesuai rencana, napak tilas Magellhaens nanti ada kurang lebih 20 negara yang dimulai dari Amerika dan beberapa negara di Pasifik seperti Filipina.
"Negara itu tergabung dalam organisasi kemudian mungkin pembahasannya tentang acara apa-apa saja yang buat di setiap titik persinggahan sampai ke Tidore. Kalau jadwalnya Spanyol itu merapat 18 November berangkatnya 18 Desember jadi 40 hari berada di Tidore, sehingga menyiapkan acara seperti Sail Tidore dan bukan saja 260 tamu mancanegara yang ada di atas kapal itu pasti ada tamu-tamu lain dengan pengunjung atau keluarga datang ke Tidore itu bisa saja," ujarnya.
Dia menambahkan, pelayaran napak tilas Magellhaens merupakan pelayaran beresiko, bahkan dahulunya ada kapal sampai tenggelam, sehingga akan di kawal negara-negara yang dikunjungi oleh angkatan laut sehingga terlihat ramai.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019