Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mencatat, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) provinsi setempat mengalami peningkatan pada 2018 yang mencapai 67,76 atau meningkat sebesar 0,56 poin dibandingkan 2017 hanya sebesar 67,20.

"Namun kecepatan pembangunan manusia di Malut pada 2018 mengalami perlambatan. Ditandai dengan pertumbuhan IPM yang mencapai 0,83 persen, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 2017 yang mencapai 0,86 persen," kata Kepala BPS Malut, Misfaruddin di Ternate, Selasa.

IPM, ujarnya, merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan manusia dalam jangka panjang dengan memperhatikan tiga aspek mendasar yaitu harapan hidup, pengetahuan, dan standar hidup layak. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian.

Menurut dia, pada tahun 2018, status pembangunan manusia di Malut berada pada kategori Sedang. Status tersebut masih sama dengan tahun 2017. 

Dia menambahkan, meningkatnya IPM Malut terjadi pada semua komponen. Bayi yang lahir tahun 2018 memiliki harapan hidup hingga 67,80 tahun.

Sedangkan anak-anak yang pada 2018 berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 13,62 tahun (mencapai Diploma II), sementara  penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,72 tahun (kelas IX).

Tercatat juga masyarakat Malut pada 2018 memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebesar Rp7,98 juta per tahun.

Misfaruddin mengakui, meningkatnya IPM Malut terjadi pada seluruh wilayah, dengan IPM tertinggi diduduki oleh Kota Ternate (79,13) sementara IPM terendah masih ditempati oleh Kabupaten Pulau Taliabu (59,67).

"Secara umum, pembangunan manusia Malut terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2018. IPM Maluku Utara meningkat dari 62,79 pada tahun 2010 menjadi 67,76 pada tahun 2018. Selama periode tersebut, IPM Maluku Utara rata-rata tumbuh sebesar 0,96 persen per tahun dan masih berada pada level sedang," ujarnya.

 
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019