Harga daging sapi berbagai daerah di kabupaten/kota di Maluku Utara (Malut) memasuki hari kelima bulan Ramadhan dalam kondisi stabil yakni Rp120 ribu per kg.
Salah seorang pedagang daging sapi di pasar Modern Tobelo, kabupaten Halmahera Utara (Halut), Salminan Sinen dihubungi dari Ternate, Jumat, mengakui, sesuai permintaan konsumen atas kebutuhan daging sapi pada awal bulan Ramadhan tidak terlalu signifikan dan harganya hasil stabil yakni di Rp120 ribu per kg.
Sebab, biasanya jika di hari pertama bukan Ramadhan pada tahun - tahun sebelumnya pemotongan ternak sapi mencapai empat ekor dengan daging yang dipasarkan mencapai 250 Kg habis terjual.
Selain itu, untuk langganan pembeli daging sapi juga rata-rata bukan dari kalangan atas. Apalagi dengan anjloknya sumber pendapatan utama masyarakat kabupaten Halut, khususnya petani kopra juga mempengaruhi kebutuhan asupan makanan di bulan Ramadan.
Ditanya terkait meningkatnya harga daging menjelang perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah, dia menjelaskan, biasa bervariasi Rp 110 ribu - 1Rp 20 ribu. Stok daging sapi di Idul Fitri 1440 Hijriah dipastikan bisa memenuhi kebutuhan konsumen.
"Biasanya empat ekor sapi yang disembelih untuk dijual. Namun, Ramadhan 1440 Hijriah hanya dua ekor saja, karena harga kopra yang masih di bawah standar sehingga keuangan masyarakat juga masih minim dan memilih ikan untuk lauk pauk di bulan Ramadhan, ataukah karena apa kami juga belum tahu pasti," katanya.
Sementara itu, harga daging sapi di kota Ternate, ibu kota provinsi Malut relatif turun, menyusul berkurangnya permintaan daging sapi jika dibandingkan dengan H-1 menjelang Ramadhan.
Kadis Perindag Kota Ternate, Nuryadin Rahman ketika dikonfirmasi mengakui kalau harga daging sapi di pasar Higienis Bahari Berkesan sudah normal yakni Rp120 ribu per kg.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Salah seorang pedagang daging sapi di pasar Modern Tobelo, kabupaten Halmahera Utara (Halut), Salminan Sinen dihubungi dari Ternate, Jumat, mengakui, sesuai permintaan konsumen atas kebutuhan daging sapi pada awal bulan Ramadhan tidak terlalu signifikan dan harganya hasil stabil yakni di Rp120 ribu per kg.
Sebab, biasanya jika di hari pertama bukan Ramadhan pada tahun - tahun sebelumnya pemotongan ternak sapi mencapai empat ekor dengan daging yang dipasarkan mencapai 250 Kg habis terjual.
Selain itu, untuk langganan pembeli daging sapi juga rata-rata bukan dari kalangan atas. Apalagi dengan anjloknya sumber pendapatan utama masyarakat kabupaten Halut, khususnya petani kopra juga mempengaruhi kebutuhan asupan makanan di bulan Ramadan.
Ditanya terkait meningkatnya harga daging menjelang perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah, dia menjelaskan, biasa bervariasi Rp 110 ribu - 1Rp 20 ribu. Stok daging sapi di Idul Fitri 1440 Hijriah dipastikan bisa memenuhi kebutuhan konsumen.
"Biasanya empat ekor sapi yang disembelih untuk dijual. Namun, Ramadhan 1440 Hijriah hanya dua ekor saja, karena harga kopra yang masih di bawah standar sehingga keuangan masyarakat juga masih minim dan memilih ikan untuk lauk pauk di bulan Ramadhan, ataukah karena apa kami juga belum tahu pasti," katanya.
Sementara itu, harga daging sapi di kota Ternate, ibu kota provinsi Malut relatif turun, menyusul berkurangnya permintaan daging sapi jika dibandingkan dengan H-1 menjelang Ramadhan.
Kadis Perindag Kota Ternate, Nuryadin Rahman ketika dikonfirmasi mengakui kalau harga daging sapi di pasar Higienis Bahari Berkesan sudah normal yakni Rp120 ribu per kg.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019