Harga bawang putih di kota Ambon, Maluku menurun setelah pemasokan bawang putih impor dari China masuk pekan lalu, kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kota Ambon, Janes Aponno.

"Hasil pengawasan di sejumlah pasar tradisional tercatat harga bawang putih mengalami penurunan dari sebelumnya Rp60 ribu per Kg menjadi Rp55 ribu per Kg," katanya di Ambon, Senin.

Ia mengatakan, pemasokan bawang putih impor tiba di kota Ambon dipastikan stoknya mencukupi hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 hijriah.

Soal jumlah stok bawang putih yang masuk Kota Ambon pihaknya belum mendapat data dari distributor, tetapi mencukupi hingga Juni 2019 dan berdampak pada penurunan harga.

"Kita optimistis setelah pemasokan bawang impor masuk maka selanjutnya stok lokal dari Pulau Jawa akan masuk ke kota Ambon, sehingga berdampak pada penurunan harga kebutuhan pokok masyarakat terutama menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah," ujarnya.

Janes menjelaskan, harga komoditas lainnya yang juga mengalami penurunan yakni bawang merah dari sebelumnya Rp50 ribu per Kg menjadi Rp46 ribu, kentang Rp20 ribu turun Rp16 ribu per Kg, serta wortel Rp40 ribu menjadi Rp35 ribu.

"Sejumlah harga komoditas mengalami penurunan, sebagian masih bertahan karena itu kami akan terus melakukna pengawasan dan pengecekan kebutuhan pokok masyarakat itu," katanya.

Diakuinya, harga komoditas yang masih bertahan hingga saat ini yakni cabai rawit yakni bertahan pada harga Rp80 ribu per Kg. Hal ini dikerenakan permintaan pembelian dalam jumlah besar ke petani lokal untuk dikirim ke Papua.

Harga cabai rawit yang masih bertahan karena permintaan masyarakat yang meningkat sedangkan stok menipis sehingga hargamya mengalami kenaikan.

Dalam waktu dekat, kata Janes, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan petani lokal guna mengalihkan stok ke pasar lokal bukan untuk dikirim ke luar daerah.

"Permintaan dari Papua cukup banyak sehingga pasokan dari petani lokal lebih banyak untuk dikirim ke Papua, karena dibeli dengan harga yang tinggi, sehingga dampaknya ke pasar lokal tetap bertahan," tandasnya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019