Wali Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), Burhan Abdurahman meminta  manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di wilayahnya  mengurangi terjadinya kebocoran air.

 Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman di Ternate, Jumat. mengatakan, dari perhitungan, sebanyak 1,3 juta kubik air PDAM  keluar, namun, yang terdata melalui rekening hanya 800 juta kubik.

"Jadi yang sisanya itu akibat kebocoran, oleh karena itu, PDAM harus telusuri di mana yang mengalami kebocoran agar bisa dapat mengurangi angka kekurangan air," katanya.

Wali Kota dua periode di Kota Ternate ini mengakui, kebocoran air yang terjadi bisa mengurangi pendapatan dari PDAM karena air yang ditarik dari sumur itu memakai tenaga listrik, sehingga selain menambah pengeluaran, bisa mengurangi pendapatan PDAM.

"Tarik air dari sumur ke atas musti bayar listrik tentu jika PDAM dapat mengurangi kebocoran otomatis pendapatan bisa meningkat,"tuturnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap, PDAM harus melakukan langkah teknis untuk bisa deteksi air yang ada di Ternate dan harus meningkatkan pelayanan agar masyarakat bisa merasakan pelayanan dari PDAM.

Ia juga mengimbau, PDAM tetap menjaga ketersediaan air bersih  untuk melayani  pelanggannya selama bulan suci Ramadhan.

"Saya telah melihat secara langsung pengelolaan air bersih di PDAM, guna melihat kinerja dan berbagai persoalan  selama melayani pelanggan dalam memperoleh air bersih," kata dia.

Dia mengatakan, saat melakukan sidak, telah melihat dan berdiskusi dengan jajaran PDAM terkait dengan beberapa poin yang harus di ketahui.

"PDAM harus berinovasi, karena perkembangan kebutuhan air bersih di Kota Ternate makin hari makin meningkat sebab ada pemukiman baru yang muncul, maka dari itu PDAM harus siap dan tetap meningkatkan pelayanan air bersih ke masyarakat," katanya.

 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019