Laporan keuangan Pemerintah kota (Pemkot) Tual, Provinsi Maluku tahun anggaran 2018 mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia
Wali Kota Tual Adam Rahayaan di hadapan pimpinan OPD dan jajaran pegawai Pemkot Tual di Tual, Sabtu, mengatakan, kesuksesan itu bukan semata-mata milik unit kerja tertentu, tetapi semua pejabat dan pegawai.
"Karena satu unit terhambat atau ada ganjalan, pasti akan juga terhambat di keuangan dalam menyajikan laporan keuangan secara utuh atau baik," katanya.
Ia mengatakan bahwa prestasi itu patut disyukuri karena sudah lama diperjuangkan dan didambakan.
"Saya selama jadi Wakil Wali Kota hingga Wali Kota, setiap tahun dalam penyerahan laporan keuangan selalu memikirkan dan berharap, mudah-mudahan kota Tual juga bisa mendapatkan hal yang sama (opini WTP) sebagaimana yang didapatkan di daerah lain khususnya di wilayah provinsi Maluku," kata Adam.
“Itu baru tandanya orang-orang yang mempunyai niat baik untuk membangun daerah. Perlu diketahui, di samping mencari predikat baik sesuai laporan berdasarkan prinsip-prinsip akutansi, menjaga akuntabel penyampaian laporan keuangan, kita juga mencari bonus, karena daerah yang mendapatkan WTP ada bonus Rp50 miliar,” ujarnya.
Ia mengakui, pengelolaan keuangan kota Tual masih membutuhkan arahan, bimbingan dan masukan dari pihak lain untuk mendapatkan opini yang baik dari BPK, karena kualitas laporan yang disampaikan harya merujuk pada aturan atau instrumen yang ada.
Adam lebih jauh menegaskan, tolok ukur atau indikator akuntabilitas satu daerah tergambar dari hasil pemeriksaan BPK-RI.
"Reputasi dan citra pemda tetap terjaga di mata publik berdasarkan opini BPK. Jadi itu memang kepentingan Pemda, karena publik ingin transparansi pengelolaan keuangan daerah," kata Adam.
Setelah mendapat opini WTP, kata dia, pekerjaan rumah bagi Pemkot Tual adalah mempertahankannya, dengan memperbaiki hal-hal yang menjadi catatan-catatan dan masukan dari tim auditor BPK, termasuk di dalamnya penertiban aset-aset daerah.
"Saya secara pribadi sangat bersyukur karena Pemkot Tual telah membuktikan bisa mengelola pemerintahan dan keuangan dengan baik, meskipun diterpa berbagai isu negatif. Semakin banyak isu, semakin kita buktikan bahwa memang prestasi kita itu ada," tandas Adam.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Wali Kota Tual Adam Rahayaan di hadapan pimpinan OPD dan jajaran pegawai Pemkot Tual di Tual, Sabtu, mengatakan, kesuksesan itu bukan semata-mata milik unit kerja tertentu, tetapi semua pejabat dan pegawai.
"Karena satu unit terhambat atau ada ganjalan, pasti akan juga terhambat di keuangan dalam menyajikan laporan keuangan secara utuh atau baik," katanya.
Ia mengatakan bahwa prestasi itu patut disyukuri karena sudah lama diperjuangkan dan didambakan.
"Saya selama jadi Wakil Wali Kota hingga Wali Kota, setiap tahun dalam penyerahan laporan keuangan selalu memikirkan dan berharap, mudah-mudahan kota Tual juga bisa mendapatkan hal yang sama (opini WTP) sebagaimana yang didapatkan di daerah lain khususnya di wilayah provinsi Maluku," kata Adam.
“Itu baru tandanya orang-orang yang mempunyai niat baik untuk membangun daerah. Perlu diketahui, di samping mencari predikat baik sesuai laporan berdasarkan prinsip-prinsip akutansi, menjaga akuntabel penyampaian laporan keuangan, kita juga mencari bonus, karena daerah yang mendapatkan WTP ada bonus Rp50 miliar,” ujarnya.
Ia mengakui, pengelolaan keuangan kota Tual masih membutuhkan arahan, bimbingan dan masukan dari pihak lain untuk mendapatkan opini yang baik dari BPK, karena kualitas laporan yang disampaikan harya merujuk pada aturan atau instrumen yang ada.
Adam lebih jauh menegaskan, tolok ukur atau indikator akuntabilitas satu daerah tergambar dari hasil pemeriksaan BPK-RI.
"Reputasi dan citra pemda tetap terjaga di mata publik berdasarkan opini BPK. Jadi itu memang kepentingan Pemda, karena publik ingin transparansi pengelolaan keuangan daerah," kata Adam.
Setelah mendapat opini WTP, kata dia, pekerjaan rumah bagi Pemkot Tual adalah mempertahankannya, dengan memperbaiki hal-hal yang menjadi catatan-catatan dan masukan dari tim auditor BPK, termasuk di dalamnya penertiban aset-aset daerah.
"Saya secara pribadi sangat bersyukur karena Pemkot Tual telah membuktikan bisa mengelola pemerintahan dan keuangan dengan baik, meskipun diterpa berbagai isu negatif. Semakin banyak isu, semakin kita buktikan bahwa memang prestasi kita itu ada," tandas Adam.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019