Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah(UKM) kota Ambon melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha kecil menengah guna proses pengembangan optimalisasi kredit usaha rakyat.
Pendampingan yang dilakukan guna penyiapan UKM memperoleh fasilitas KUR, pembinaan usaha, pembinaan manajemen keuangan usaha, fasilitasi UKM dengan perbankan, pembinaan lanjutan paska penerimaan KUR untuk pengembangan usaha, serta pendampingan untuk pengembalian pinjaman.
"Kita berupaya melakukan pendampingan kepada UKM guna mendapatkan fasilitas permodalan, sehingga kedepan dapat mengembangkan usaha," kata Kepala Bidang Usaha Mikro Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Ambon, Piet Paliyama di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, pihaknya bertugas dan tanggung jawab memberikan pendampingan, dorongan kepada UKM untuk dapat memanfaatkan seluruh fasilitas permodalan yang disiapkan pemerintah maupun non pemerintah.
Saat ini pihaknya mendampingi Jumlah UKM sebanyak 86 UKM dengan total nilai yang diusulkan untuk peroleh KUR sebanyak Rp1,7 miliar.
Sedangkan total realisasi nilai KUR yang diperoleh Rp. 1,3 miliar yang direalisasi oleh BRI Cabang Ambon, berdasarkan laporan Pendampingan KUR di Kota Ambon per tanggal 31 Desember 2018.
Piet menjelaskan, pihaknya juga berupaya menggandeng pihak perbankan untuk memberikan sosialisasi bagi seluruh UKM di lima kecamatan kota Ambon.
Setiap tahun sosialisasi KUR dilaksanakan bekerjasama dengan Bank BRI, kedepan juga akan menggandeng bank Mandiri.
Diakuinya, selama ini respon masyarakat akan KUR bervariatif yakni menindaklajuti KUR tetapi ada juga yang menunggu proses pengurusan.
Umumnya masyarakat tidak mau berproses dengan persyaratan yang ditetapkan, padahal untuk mendapatkan modal usaha berupa KUR, masyarakat harus siap dengan seluruh persaratan yang ditetapkan pihak perbankan.
"Seluruh suarat yang ditetapjan pihak perbankan harsus dilengkapi mengingat pinjaman modal usaha KUR diberikan dengan bunga yang sangat rendah yakni 7 persen per tahun," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Pendampingan yang dilakukan guna penyiapan UKM memperoleh fasilitas KUR, pembinaan usaha, pembinaan manajemen keuangan usaha, fasilitasi UKM dengan perbankan, pembinaan lanjutan paska penerimaan KUR untuk pengembangan usaha, serta pendampingan untuk pengembalian pinjaman.
"Kita berupaya melakukan pendampingan kepada UKM guna mendapatkan fasilitas permodalan, sehingga kedepan dapat mengembangkan usaha," kata Kepala Bidang Usaha Mikro Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Ambon, Piet Paliyama di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, pihaknya bertugas dan tanggung jawab memberikan pendampingan, dorongan kepada UKM untuk dapat memanfaatkan seluruh fasilitas permodalan yang disiapkan pemerintah maupun non pemerintah.
Saat ini pihaknya mendampingi Jumlah UKM sebanyak 86 UKM dengan total nilai yang diusulkan untuk peroleh KUR sebanyak Rp1,7 miliar.
Sedangkan total realisasi nilai KUR yang diperoleh Rp. 1,3 miliar yang direalisasi oleh BRI Cabang Ambon, berdasarkan laporan Pendampingan KUR di Kota Ambon per tanggal 31 Desember 2018.
Piet menjelaskan, pihaknya juga berupaya menggandeng pihak perbankan untuk memberikan sosialisasi bagi seluruh UKM di lima kecamatan kota Ambon.
Setiap tahun sosialisasi KUR dilaksanakan bekerjasama dengan Bank BRI, kedepan juga akan menggandeng bank Mandiri.
Diakuinya, selama ini respon masyarakat akan KUR bervariatif yakni menindaklajuti KUR tetapi ada juga yang menunggu proses pengurusan.
Umumnya masyarakat tidak mau berproses dengan persyaratan yang ditetapkan, padahal untuk mendapatkan modal usaha berupa KUR, masyarakat harus siap dengan seluruh persaratan yang ditetapkan pihak perbankan.
"Seluruh suarat yang ditetapjan pihak perbankan harsus dilengkapi mengingat pinjaman modal usaha KUR diberikan dengan bunga yang sangat rendah yakni 7 persen per tahun," tandasnya.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019