Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon menyatakan, dalam safari ramadhan di sejumlah desa pekan kemarin, dirinya menemukan adanya penurunan angka kelahiran di setiap desa. 

Sesuai fakta di lapangan, penurunan angka kelahiran itu telah terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. 

"Desa-desa yang terbanyak saya kunjungi berada di kecamatan Wuarlabobar, letaknya di sebelah Utara Barat Daya pulau Yamdena. Saya memastikan turunnya angka kelahiran setelah berdialog dengan masyarakat dan pemerintah desa," kata Bupati di Saumlaki, Rabu. 

Penyebab minimnya angka kelahiran tersebut hingga saat ini masih dikaji oleh SKPD teknis, termasuk menghitung persentase penurunan angka kelahiran dari tahun-tahun sebelumnya. 

Kesimpulan sementara yang bisa diprediksi oleh Pemkab Kepulauan Tanimbar saat ini adalah disebabkan adanya penerapan program Keluarga Berencana (KB) oleh pemerintah.

Program yang bertujuan menekan angka kelahiran untuk menghindari  kepadatan penduduk ini adalah program nasional yang selama ini sudah dilaksanakan oleh pemerintah, namun jika terus digalakkan maka sudah tentu akan berakibat fatal terhadap sejumlah aspek pembangunan.

"Salah satu dampak yang sudah dirasakan adalah minimnya angka usia anak sekolah di desa-desa yang dikunjungi, termasuk hampir sebagian sekolah dasar di pelosok kabupaten yang berbatasan dengan Australia dan Timor Leste itu terancam ditutup dalam beberapa tahun mendatang akibat tidak ada anak usia sekolah yang mendaftar," kata Bupati.

Ada beberapa desa yang pada tahun ajaran 2018 dan 2019 tidak ada penerimaan siswa baru SD. Hal ini disebabkan karena anak siswa baru SD belum ada. Angka kelahiran di sejumlah desa cenderung rendah. Suatu saat nanti pasti ada beberapa kelas yang terpaksa tidak ada anak didik.

Selain itu, di sebagian desa juga dilaporkan mengalami hal yang sama. Pada bangku SD kelas satu, hanya ada enam hingga delapan siswa yang selama ini bersekolah. 

Untuk mengatasi hal ini maka Pemkab Kepulauan Tanimbar berencana akan membatasi proses sosialisasi dan pendampingan program KB bagi ibu-ibu usia subur. 

Selanjutnya, Bupati menginstruksikan kepada SKPD teknis untuk meningkatkan program pendampingan bagi keluarga usia subur.

 Pendampingan yang dilakukan itu adalah  mendorong terciptanya keluarga yang sehat karena asupan nutrisi yang dikonsumsi, serta terus mendorong para keluarga muda untuk menghasilkan keturunan. 

"Jadi saya imbau, sementara jangan gunakan KB itu juga tidak apa-apa. Saya khawatir suatu saat di Tanimbar ini mungkin sekolah-sekolah kita tutup karena tidak ada anak usia sekolah" ujar Buupati. 

Ia juga berjanji persoalan itu akan menjadi fokus perhatian Pemkab Kepulauan Tanimbar.

Pewarta: Simon Lolonlun

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019