Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), mencatat, sebanyak 3.515 pencari kerja (pencaker) mendaftarkan diri melalui bursa kerja untuk mengembangkan kariernya di 24 perusahaan yang beroperasi di wilayah Malut.
"Bursa kerja yang dibuka selama dua hari itu tercatat, 2.266 pencari kerja yang mendaftarkan diri melalui online dan 1.249 pencari kerja yang membawakan berkasnya langsung ke Dhuafa Center untuk memenuhi kebutuhan 642 lowongan yang disediakan 24 perusahaan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ternate, Jusuf Sunya, di Ternate, Jumat.
Menurutnya, pemerintah memiliki tantangan dalam mengantisipasi pengangguran secara cepat dan tepat, sehingga membuka akses lapangan kerja bagi lulusan SMA maupun perguruan tinggi.
Dari 652 lowongan yang disediakan 24 perusahaan, tercatat perusahaan tambang memiliki minat paling tinggi dibanding dengan perusahaan umum lainnya.
Menyinggung mengenai kurangnya perusahaan mengakomodir para pencari kerja melalui bursa kerja yang dibuka Dinas Tenaga Kerja ini, Jusuf Sunya mengakui, agenda tiga kali bursa kerja terakhir banyak hambatan yang belum dilakukan secara maksimal
Sebab, banyak para pencari kerja yang diterima, tetapi tidak memenuhi syarat yang dibutuhkan perusahaan, sehingga Disnaker melakukan pendampingan bersama psikolog agar mereka bisa diterima.
Dia mengakui, Disnaker saat ini belum menerbitkan surat kuning, kalaupun mereka diterima perusahaan, maka langsung diterbitkan surat kuningnya.
Oleh karena itu, pihaknya optimistis dengan banyaknya perhotelan dan lapangan kerja telah dibuka di Ternate, maka putra daerah di era milineal ini memiliki kesempatan bekerja dan mengabdikan diri bagi daerah melalui pekerjaan yang telah tersedia.
Sementara itu, salah seorang pencari kerja, Youlinda Tabayama ketika dikonfirmasi berharap agar bursa kerja ini bisa merekrut para pencari kerja yang saat ini belum memiliki pekerjaan.
"Ini momentum bagi kami, seusai menyelesaikan studi maka peluang mendapatkan pekerjaan bisa terbuka melalui bursa kerja, karena selama ini, para sarjana asal Malut lebih memilih bekerja di luar daerah karena minimnya peluang bekerja di daerah sendiri," ujarnya.
Sehingga, dengan minimnya informasi antara perusahaan pengguna dan pencari kerja, sehingga sulit untuk menemukan potensi dan bakat para pencari kerja untuk menduduki sebuah jabatan sesuai kualitas yang dimiliki, sehingga pameran bursa kerja bisa membuka akses bagi pencari kerja dan perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang handal.
Menurut dia, kegiatan yang berlangsung di Dhuafa Center selama dua hari mulai 23-24 Juli 2019 ini dibutuhkan kompetensi kemampuan yang lebih supaya bisa diterima oleh pengguna tenaga kerja yang telah menyampaikan kebutuhannya.
Sehingga Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Tenaga Kerja, memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat dalam upaya memfasiltasi antara pencari kerja dan pengguna tenaga kerja.
"Karena itu, adanya job Fair agar dipertemukan langsung pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja perusahaan, sehingga menemukan bakat dan minat dalam perusahaan, sehingga kami memberikan kesempatan pada pencari kerja melalui pendaftaran secara online maupun manual dengan membawa langsung berkasnya ke Dhuafa Center," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019