Hasil pengujian Balai Karantina Ikan Ambon menunjukkan bahwa ikan maupun air laut yang digunakan untuk merendam dan menyiram ikan di pasar Arumbe bebas pencemaran bakteri Escherichia coli (E.coli).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ambon Steiven Patty, di Ambon, Rabu, mengatakan, Balai Karantina telah mengambil sampel ikan di Pasar Arumbe dan memeriksanya.
"Pemeriksaan ulang terhadap air yang digunakan pedagang di Pasar Arumbe, hasilnya ikan yang dijual pedagang saat ini sudah steril dari bakteri dan layak untuk dikonsumsi masyarakat," katanya di Ambon.
Ia menjelaskan, petugas balai karantina mengambil sampel dan memeriksa ikan yang baru datang ke pasar dan belum disiram atau direndam, ikan yang telah dibelah, ikan yang telah disiram, serta air yang dipakai untuk menyiram dan merendam ikan.
"Sampel ini termasuk air bersih yang disiapkan Pemkot Ambon bagi pedagang ikan maupun sayuran," ujar Steiven.
Menurut hasil pemeriksaan, mayoritas sampel bebas dari cemaran bakteri, khususnya E.coli.
Cemaran bakteri hanya ditemukan dalam jumlah rendah pada ikan cakalang dan tuna.
"Di ikan Cakalang hanya ditemukan 0,36 dan Tuna 0,92. Jadi belum sampai 1 dan dinyatakan aman dan layak. Dugaan tercemar kemungkinan karena wadahnya yang belum steril , tetapi untuk air yang digunakan pedagang tidak ada masalah lagi," kata Steiven.
Ia menambahkan, cemaran bakteri tersebut kemungkinan berasal dari sampah buangan warga karena dinas sudah menutup WC tanpa tangki septik atau WC gantung yang ada di Pasar Arumbe.
"Kita akan terus melakukan pengawasan di lapangan dan meminta balai karantina maupun BPOM melakukan pengujian air serta ikan di sana secara berkala agar higienitas pangan masyarakat terjamin," kata Steiven.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ambon Steiven Patty, di Ambon, Rabu, mengatakan, Balai Karantina telah mengambil sampel ikan di Pasar Arumbe dan memeriksanya.
"Pemeriksaan ulang terhadap air yang digunakan pedagang di Pasar Arumbe, hasilnya ikan yang dijual pedagang saat ini sudah steril dari bakteri dan layak untuk dikonsumsi masyarakat," katanya di Ambon.
Ia menjelaskan, petugas balai karantina mengambil sampel dan memeriksa ikan yang baru datang ke pasar dan belum disiram atau direndam, ikan yang telah dibelah, ikan yang telah disiram, serta air yang dipakai untuk menyiram dan merendam ikan.
"Sampel ini termasuk air bersih yang disiapkan Pemkot Ambon bagi pedagang ikan maupun sayuran," ujar Steiven.
Menurut hasil pemeriksaan, mayoritas sampel bebas dari cemaran bakteri, khususnya E.coli.
Cemaran bakteri hanya ditemukan dalam jumlah rendah pada ikan cakalang dan tuna.
"Di ikan Cakalang hanya ditemukan 0,36 dan Tuna 0,92. Jadi belum sampai 1 dan dinyatakan aman dan layak. Dugaan tercemar kemungkinan karena wadahnya yang belum steril , tetapi untuk air yang digunakan pedagang tidak ada masalah lagi," kata Steiven.
Ia menambahkan, cemaran bakteri tersebut kemungkinan berasal dari sampah buangan warga karena dinas sudah menutup WC tanpa tangki septik atau WC gantung yang ada di Pasar Arumbe.
"Kita akan terus melakukan pengawasan di lapangan dan meminta balai karantina maupun BPOM melakukan pengujian air serta ikan di sana secara berkala agar higienitas pangan masyarakat terjamin," kata Steiven.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019