Perusahaan perikanan di Maluku Utara (Malut) diminta memasok ikan ke pasaran lokal untuk mengatasi kelangkaan ikan akibat cuaca ekstrim yang melanda perairan Maluku belakangan ini.

"Perusahaan di Maluku Utara pasti memiliki stok ikan untuk dikirim keluar Maluku Utara, sebaiknya sebagian stok ikan itu dialihkan ke pasaran lokal," kata Pengamat Perikanan dari Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate Mahmud Hasan di Ternate, Rabu.

Harga ikan di pasaran lokal, seperti di Ternate saat ini mengalami kenaikan akibat kurangnya pasokan dari nelayan menyusul cuaca ekstrim yang melanda perairan Maluku Utara.  Ikan cakalang ukuran sedang misalnya naik dari Rp100.000 menjadi Rp200.000 per ekor.

Menurut dia, perusahaan perikanan yang beroperasi di Maluku Utara dan selama ini sudah banyak menikmati keuntungan dari hasil mengeksploitasi ikan di provinsi itu harus memiliki kepedulian terhadap daerah ini, di antaranya dengan memasok ikan di pasaran setempat saat terjadi kelangkaan yang berimbas pada naiknya harga ikan.

Apalagi, lanjut dia, masyarakat Maluku Utarat yang umumnya umat Muslim pada 11 Agustus mendatang akan merayakan Lebaran Idul Adha, yang sudah pasti membutuhkan banyak ikan sebagai sumber utama protein masyarakat di daerah ini.

Pemerintah kabupaten dan kota di Maluku Utara, menurut Mahmud Hasan, sebaiknya mengeluarkan regulasi yang mewajibkan perusahaan perikanan memasok ikan ke pasaran setempat jika terjadi kelangkaan stok ikan akibat cuaca ekstrim atau masalah teknis lainnya.

Adanya regulasi seperti itu maka kelangkaan stok ikan di pasaran lokal yang berimbas pada melonjaknya harga ikan setiap terjadinya cuaca ekstrim atau musim paceklik dapat dihindari, dan pada gilirannya dapat menekan angka inflasi.

Ia juga menyarankan kepada pemerintah kabupaten dan kota di provinsi itu untuk membangun fasilitas penampungan ikan dalam kapasitas besar di daerah masing-masing yang dapat dimanfaatkan menampung ikan sebanyak-banyak saat musim ikan dan melepasnya ke pasaran setempat saat terjadi kelangkaan ikan.

Sebagian besar wilayah Maluku Utara terdiri atas perairan laut yang potensi produksi ikannya mencapai satu juta ton per tahun, sehingga, kata dia, sangatlah tidak logis kalau masyarakat di daerah ini selalu disuguhi dengan harga ikan yang mahal akibat terjadinya kelangkaan ikan di pasaran.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019