Harga telur ayam ras di Ternate, Maluku Utara (Malut) yang normalnya Rp1.800-Rp1.900 per butir dalam beberapa hari terakhir ini melonjak hingga Rp2.500 per butir.

Salah seorang pedagang telur di pasar Higienis Ternate Marini di Ternate, Jumat, mengatakan naiknya harga telur ayam ras itu karena terjadinya kelangkaan stok menyusul terlambatnya pasokan dari Manado, Sulawesi Utara dan Surabaya, Jawa Timur.

Namun khusus pasokan dari Surabaya diperkirakan tiba hari ini (23/8) sehingga dalam harga telur di pasaran setempat beberapa hari kedepan akan normal kembali, apalagi kalau pasokan dari Sulawesi Utara juga ikut masuk.

Menurut dia, para pedagang telur sebelumnya berupaya mencari telur dari sejumlah peternakan ayam di Ternate, tetapi produksinya sangat terbatas dan tidak bisa memenuhi kebutuhan di pasaran setempat.

Kenaikan harga telur ayam ras juga terjadi di sejumlah kabupaten/kota lainnya di Malut, di Kabupaten Pulau Morotai misalnya naik dari Rp2.000 menjadi Rp2.500 per butir karena terlambatnya pasokan.

Sementara itu keterangan dari salah satu agen telur di Ternate UD Bumi Ayu menyebutkan telur yang di datangkannya dari Surabaya sebanyak tiga kontainer berisi 882 ikat telur segera masuk di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate.

Telur itu dijual para pedagang pengecer seharga Rp1.600 per butir, sehingga pedagang pengecer bisa menjualnya Rp1.800-Rp1.900 per butir sesuai harga normal dan kalau ada yang menjual sampai Rp2.500 per butir seperti harga dalam beberapa hari ini, itu berarti mereka melakukan permainan.

Khusus untuk harga daging ayam potong masih normal pada angka Rp35.000 per ekor, daging sapi Rp120.000 per Kg, sedangkan untuk harga ikan masih mahal karena pengaruh cuaca ekstrim dan terang bulan.

Harga ikan sorihi misalnya, yang normalnya enam sampai delapan, kini hanya empat ekor untuk harga yang sama dan ikan dolosi besar yang normalnya lima ekor Rp50.000, sekarang hanya tiga ekor untuk harga yang sama.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019