Ternate (ANTARA) - Karantina Pertanian Kelas II Ternate Maluku Utara (Malut) mencatat, jumlah pasokan daging ayam dan telur yang masuk ke Kota Ternate hingga Desember 2020 meningkat dibandingkan 2019.
"Kalau kita bandingkan dengan 2019, maka jumlah lalu lintas daging ayam beku dan telur memang naik, karena data terakhir yang kita himpun per 17 Desember 2020 lebih tinggi, dibandingkan dengan 2019 sampai akhir tahun," kata Kasi Karantina Pertanian Hewan Kelas Ii Ternate, Setyawan Plamularsih di Ternate, Selasa.
Dia menyatakan, jumlah daging ayam yang masuk pada 2020 sebanyak 5.938.450 kilogram dan telur 4.943.775 butir. Sementara pada 2019 jumlah daging ayam yang masuk 5.884.697 kilogram dan telur 4.423.524 butir.
Artinya, menurut dia, ada peningkatan kebutuhan warga kota Ternate untuk daging ayam maupun telur ayam.
Dia menjelaskan meski, terjadi pandemi COVID - 19 dan cuaca yang kurang baik, namun jumlah daging ayam dan telur masuk setiap bulan tetap normal.
Menurut dia, dengan jumlah daging ayam dan telur yang masuk dalam keadaan stabil, harusnya harga juga tidak berubah.
"Ada juga yang baru dibongkar dari kapal jadi harusnya harga di pasar menjelang perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 tidak naik. Namun, jika, ditemukan naik, itu saya tidak mngetahui penyebabnya apa karena tugas kita hanya mengawasi barang masuk," ujarnya.
Sementara itu, untuk harga telur di Kota Ternate dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan, menyusul berkurangnya stok yang dipasok dari Surabaya maupun Sulawesi.
Salah seorang pedagang telur di pasar Galamama Ternate, Irwan ketika dihubungi membenarkan, stok telur di Ternate berkurang, karena belum masuknya stok dari distributor baik itu Surabaya maupun Sulawesi.
Sehingga, harga telur yang biasanya dijual Rp1.900 per butir, kini mengalami kenaikan hingga Rp2.400 per butir.
Karantina Pertanian : Pasokan daging ayam dan telur di Ternate meningkat
Selasa, 22 Desember 2020 14:14 WIB