Ternate (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Pemprov Malut) berkomitmen mendorong pemerataan hasil pembangunan ekonomi di tengah pertumbuhan ekonomi tertinggi secara nasional yaitu 38 persen.
"Kami akan terus berjuang dengan segala upaya, dan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar program besar yang telah direncanakan tetap berjalan," kata Wakil Gubernur Sarbin Sehe, dalam sambutan pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Gereja Ekklesia GPdI Desa Lelilef Sawai, Jumat.
Ia menjelaskan meski pertumbuhan ekonomi sangat tinggi, dampak positifnya belum sepenuhnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Oleh karena itu, Pemprov berfokus pada program yang berorientasi langsung kepada rakyat, yang telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 6.8 persen menjadi 5,18 persen dan menjaga inflasi tetap terkendali.
Wagub mengatakan, menghadapi tahun fiskal 2026, Pemprov Maluku Utara akan menghadapi tantangan signifikan berupa pemotongan anggaran Transfer ke Daerah (TKD) oleh Pemerintah Pusat, yang diperkirakan mencapai sekitar Rp800 miliar.
Meskipun demikian, Pemprov Malut menegaskan komitmennya untuk terus berjuang memastikan program strategis dari pusat tetap terealisasi di Maluku Utara.
Wagub juga mengungkapkan, dalam rangka meringankan beban masyarakat menjelang Natal dan akhir tahun, Pemprov telah meluncurkan berbagai program bantuan, antara lain mudik Bersubsidi bagi umat Kristiani yang akan merayakan Natal khusus dalam wilayah Malut, serta penyelenggaraan pasar murah di 72 titik.
Selain itu ada juga pembangunan 720 unit Rumah Layak Huni, yang merupakan hasil dari rasionalisasi anggaran dan penyaluran bantuan alat tangkap nelayan kepada kelompok nelayan.
Disela-sela perayaan Natal itu, Wagub juga memberikan bantuan UMKM berupa kompor dan kukusan (kalakat) kepada 15 penerima.
Salah satu penerima bantuan, Joyce Sareda, mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan.
