Sultan Tidore Husain Alting Sjah menginstruksikan seluruh masyarakat Maluku Utara (Malut), wajib memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi mahasiswa asal Papua dan Papua Barat selama menempuh pendidikan berbagai perguruan tinggi di Malut.
"Saya telah keluarkan maklumat Kesultanan Tidore sebagai tanggapan dari berbagai insiden yang menimpa mahasiswa asal Papua yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia," kata Sultan Tidore, Husain Sjah usai menemui puluhan mahasiswa asal Papua di Kampus Universitas Khairun Ternate, Jumat.
Menurut Sultan, maklumat atau dikenal dengan idin kesultanan yang ditujukan kepada seluruh masyarakat Malut, untuk mendukung serta menjamin keamanan dan kenyamanan mahasiswa asal Papua, karena Malut dan Papua memiliki sejarah cukup panjang dan tidak bisa dipisahkan oleh siapapun.
"Ini menjadi keputusan yang sangat penting selaku Sultan dan saya tidak inginkan ada yang mencoba-coba melukai hati adik-adik saya mahasiswa asal Papua, sehingga sebagai Sultan Tidore punya kepentingan dan tanggung jawab saya untuk melindungi mereka dari diskriminalisasikan atau apapun juga yang namanya bentuk-bentuk itu," tegas Sultan Tidore.
Olehnya itu, Sultan Tidore memohon kepada warga Malut untuk itu tidak mengeluarkan lisan atau tidak membangun pergaulan dengan orang Papua, karena mereka merupakan saudara orang Malut selama ratusan tahun lamanya.
"Seluruh orang yang ada di Maluku Utara akan selalu jadikan teman dan saudara bagi warga Papua sebagai bagian keluarga dari darah kita bersama, karena luka mereka adalah luka kita dan kesenangan mereka adalah kesenangan kita serta kebahagiaan mereka adalah kebahagiaan mereka," kata Sultan saat didampingi Direktur Dir Intelkam Polda Malut, Kombes Pol. Alfian Budianto, Wakil Rektor III Unkhair Ternate Syawal Abdul Ajid, Akademisi Unkhair Mochtar Adam.
Dia menambahkan, sebagai Sultan Tidore memiliki hubungan historis yang sangat panjang dengan Papua, bahkan Sultan Tidore telah menjalin hubungan kekeluargaan melalui pernikahan dan sudah berlangsung ratusan tahun yang lalu, untuk itu kita adalah papua dan papua adalah kita, karena mereka bagian dari masyarakat Malut.
Dalam sejarah perjalanannya, Papua hingga kini merupakan bagian dari wilayah Kesultanan Tidore dan saat Papua menjadi provinsi baru, Sultan Tidore Zainal Abidin Sjah diangkat menjadi Gubernur Papua pertama sejak tahun 1956 hingga 1961.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Saya telah keluarkan maklumat Kesultanan Tidore sebagai tanggapan dari berbagai insiden yang menimpa mahasiswa asal Papua yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia," kata Sultan Tidore, Husain Sjah usai menemui puluhan mahasiswa asal Papua di Kampus Universitas Khairun Ternate, Jumat.
Menurut Sultan, maklumat atau dikenal dengan idin kesultanan yang ditujukan kepada seluruh masyarakat Malut, untuk mendukung serta menjamin keamanan dan kenyamanan mahasiswa asal Papua, karena Malut dan Papua memiliki sejarah cukup panjang dan tidak bisa dipisahkan oleh siapapun.
"Ini menjadi keputusan yang sangat penting selaku Sultan dan saya tidak inginkan ada yang mencoba-coba melukai hati adik-adik saya mahasiswa asal Papua, sehingga sebagai Sultan Tidore punya kepentingan dan tanggung jawab saya untuk melindungi mereka dari diskriminalisasikan atau apapun juga yang namanya bentuk-bentuk itu," tegas Sultan Tidore.
Olehnya itu, Sultan Tidore memohon kepada warga Malut untuk itu tidak mengeluarkan lisan atau tidak membangun pergaulan dengan orang Papua, karena mereka merupakan saudara orang Malut selama ratusan tahun lamanya.
"Seluruh orang yang ada di Maluku Utara akan selalu jadikan teman dan saudara bagi warga Papua sebagai bagian keluarga dari darah kita bersama, karena luka mereka adalah luka kita dan kesenangan mereka adalah kesenangan kita serta kebahagiaan mereka adalah kebahagiaan mereka," kata Sultan saat didampingi Direktur Dir Intelkam Polda Malut, Kombes Pol. Alfian Budianto, Wakil Rektor III Unkhair Ternate Syawal Abdul Ajid, Akademisi Unkhair Mochtar Adam.
Dia menambahkan, sebagai Sultan Tidore memiliki hubungan historis yang sangat panjang dengan Papua, bahkan Sultan Tidore telah menjalin hubungan kekeluargaan melalui pernikahan dan sudah berlangsung ratusan tahun yang lalu, untuk itu kita adalah papua dan papua adalah kita, karena mereka bagian dari masyarakat Malut.
Dalam sejarah perjalanannya, Papua hingga kini merupakan bagian dari wilayah Kesultanan Tidore dan saat Papua menjadi provinsi baru, Sultan Tidore Zainal Abidin Sjah diangkat menjadi Gubernur Papua pertama sejak tahun 1956 hingga 1961.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019