Kegiatan transaksi emas pedagang pinggir jalan pertokoan Ambon Plaza maupun di depan Kantor Pegadaian Kota Ambon, Maluku, sepi pengunjung.

"Masih sepi saja, kondisi seperti ini sudah terjadi sejak bulan yang lalu pada saat harga emas di pasaran mulai bergerak naik hingga mencapai Rp750.000/gram," kata Rusli, pedagang emas di depan Toko Ciwangi, pertokoan Ambon Plaza, Maluku, Rabu.

"Memang ada juga yang berhasil kami beli namun hanya empat hingga lima gram, itu pun hanya satu orang warga yang datang menjual, jadi kondisi yang terlihat hampir setiap hari begini saja," ujarnya.

Umumnya masyarakat datang hanya melihat-lihat lalu pergi tanpa basa-basi.

"Jadi agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana harga emas waktu itu mencapai Rp550.000/gram, kemudian naik lagi menjadi Rp580.000/gram kemudian naik lagi menjadi Rp610.000/gram, dan sekarang ini naik cukup tajam hingga mencapai Rp750.000/gram," ujarnya.

Rusli juga selalu memantau harga di toko-toko emas yang ada di Kota Ambon, dimana sekarang ini harga logam mulia tidak merata, ada yang Rp730.000, ada yang Rp750.000/gram.

Rusli yang selama ini bermukim di kawasan Tantui, Kelurahan Pandankasturi mengatakan perubahan harga emas di toko tidak terlalu berpengaruh pada harga di pedagang emas pinggir jalan, tetapi sekarang cukup berpengaruh sebab perubahan harga hingga mencapai Rp100.000/gram.

Dia menjelaskan, cara pembeliannya kalau emas yang sudah lama dan perlu dicuci dipatok Rp530.000/gram, sedangkan yang rusak atau patah Rp550.000 hingga Rp560.000/gram, patokan harga ini sudah diperhitungkan, sebab selesai di cuci dan dijual lagi kepada warga yang ingin membeli.

"Kami patok harga Rp640.000/gram sekarang ini," katanya.

Hal yang sama disampaikan Junaidi, tukang solder emas yang mangkal di sebelah lapak Rusli.

"Sebelum diperbaiki juga harus melakukan penawaran dulu sebab sekali solder Rp20.000/titik kerusakan atau patah. Selesai solder, perhiasan dicuci lagi, baru dikembalikan kepada warga yang punya, tergantung mau ambil kembali atau mau menjualnya," ujarnya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019