Dinas Kesehatan (Dinkes) Ambon fokus melayani pengungsi korban bencana gempa di Puskesmas.

"Pelayanan kesehatan bagi masyarakat korban gempa dialihkan ke puskesmas, tidak lagi membuka posko kesehatan di lokasi pengungsian, mengingat masa tanggap darurat berakhir hari ini (9/10), " kata Kepala dinas kesehatan kota Ambon, Wendy Pelupessy di Ambon, Rabu.

Menurut dia, posko kesehatan tidak lagi disiagakan di lokasi pengungsian tetapi masyarakat beralih ke puskesmas untuk mendapatkan pelayanan.

"Pengungsi yang membutuhkan pelayanan medis petugas tetap disiagakan melalui puskesmas keliling, tapi kita tidak buka posko di sana, semua difokuskan di puskesmas," tambahnya.

Wendy menyebutkan, posko pengungsi disiagakan jika ada kasus darurat seperti puskesmas keliling untuk melayani masyarakat.

Dari data terakhir semakin sedikit pengungsi yang memeriksakan kesehatan, hanya 17 orang yang berobat di puskesmas.

"Jumlah pasien semakin menurun termasuk jenis penyakit dari sebelumnya mencapai 2 ribuan pasien," ujarnya.

Ribuan pengungsi sebelumnya menempati sejumlah tiitk pengungsian di kota Ambon terserang penyakit ISPA, hipertensi dan gatal-gatal.

Hasil pemeriksaan petugas kesehatan paling banyak keluhan warga terserang ISPA dan hipertensi karena ketakutan akan terjadinya gempa susulan.

Sementara untuk anak-anak menderita penyakit batuk, pilek juga ISPA.

"Selain itu penyakit gatal-gatal, maag dan nyeri otot, lima jenis penyakit ini yang tertinggi, dan ISPA yang terbanyak diderita karena kondisi lingkungan dan cuaca," katanya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019