Ambon (ANTARA) - Organisasi nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) mendistribusikan 100 paket makanan siap saji kepada anak-anak pengungsi terdampak gempa magnitudo 6,1 di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Senin.
"Hari ini tepat pada pukul 16.00 WIT, tim ACT-MRI Maluku mendistribusikan 100 paket makanan siap saji untuk anak-anak yang berada di tenda-tenda pengungsian," kata Komandan Aksi ACT-MRI Cabang Maluku, Ahyat Wakano.
Ia mengatakan distribusi makanan siap saji kepada anak-anak pengungsi dimaksudkan agar kebutuhan makanan sehat dan bergizi tetap terpenuhi, meski masih berada di lokasi pengungsian.
Sedikitnya ada 100 paket makanan siap saji yang dibagikan secara menyebar di lokasi-lokasi pengungsian. Makanan tersebut dimasak sendiri oleh tim ACT-MRI.
"Ada 10 orang relawan yang menyebar ke lokasi-lokasi pengungsian untuk membagikan makanan siap saja kepada 100 orang anak penerima manfaat," kata Ahyat.
Ia menjelaskan tim ACT-MRI telah membuka dapur umum untuk melayani konsumsi warga di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah yang masih mengungsi di kawasan perbukitan, akibat gempa magnitudo 6,0 pada Senin (16/6) lalu.
Dapur umum tersebut dilengkapi dengan peralatan memasak, bahan pangan dan logistik lainnya, serta peralatan makan dan minum yang bisa digunakan oleh para pengungsi.
Pembangunan dapur umum diharapkan dapat membantu meringankan beban kepala keluarga di pengungsian, khususnya penyediaan makanan dan minuman sehat dan bergizi bagi keluarga mereka.
"Ini dilaksanakan berdasarkan hasil asesment yang dilakukan beberapa hari yang lalu. Melihat situasi yang ada kami berinisiatif untuk membuka dapur umum," kata Ahyat Wakano.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah hingga saat ini warga yang mengungsi di perbukitan di empat desa di Kecamatan Tehoru dan Telutih mencapai 7.227 orang.
Tidak ada laporan korban jiwa akibat gempa magnitudo 6,1 di 40 km timur Kota Masohi, kedalaman 10 kilometer pada 16 Juni 2021, tapi sedikitnya ada 225 unit rumah mengalami rusak ringan hingga berat dan talud penahan ombak juga rusak.