Ambon (ANTARA) - Organisasi nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Maluku mengerahkan tim medis untuk membantu pemulihan kesehatan korban terdampak gempa magnitudo 6,0 di Kecamatan Tehoru dan Telutih, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu.
"Tim medis kami tadi sudah diberangkatkan ke sana, mereka akan berkeliling ke lokasi-lokasi pengungsian untuk memeriksa kesehatan pengungsi," Kepala ACT Cabang Maluku Wahab Loilatu di Ambon, Sabtu.
Ia mengatakan tim medis dikerahkan karena berdasarkan hasil pengumpulan data dan informasi di lapangan oleh tim tanggap darurat ACT Cabang Maluku, bantuan pemulilhan kesehatan juga dibutuhkan karena pengungsi, terutama anak-anak dan lanjut usia (lansia) mulai terserang sakit gatal-gatal dan batuk.
Baca juga: 7.227 warga Tehoru masih bertahan di dataran tinggi trauma gempa di Maluku Tengah, butuhkan bantuan
Tim medis yang diturunkan tidak akan berpusat di satu lokasi, melainkan berkeliling mengunjungi ke setiap titik pengungsian untuk memeriksa kesehatan tiap pengungsi.
"Mereka akan menyasar ke semua lokasi pengungsian karena hasil asesmen tim kedaruratan, anak-anak dan lansia ada yang terserang penyakit gatal-gatal dan batuk," katanya.
Wahab menjelaskan, pihaknya mengerahkan tim tanggap darurat ke Kecamatan Tehoru dan Telutih pada Kamis (17/6), sehari pasca gempa magnitudo 6,0 yang terjadi di 40 km timur Kota Masohi, kedalaman 10 kilometer pada Rabu (16/6) sekitar pukul 13.43.08 WIT.
Mereka diturunkan untuk memberikan bantuan kedaruratan, seperti membangun tenda dan penampungan bagi pengungsi, serta mengumpulkan berbagai data dan informasi terkait kebutuhan mendesak korban terdampak gempa.
Baca juga: Relawan Ambon galang donasi untuk warga terdampak gempa magnitudo 6,1, patut diapresiasi
Saat ini kebutuhan utama pengungsi adalah terpal untuk tenda tempat bernaung, makanan siap saji dan obat-obatan. Karena itu, selain mengerahkan tim tanggap darurat dan medis, ACT Cabang Maluku juga membangun dapur umum di lokasi-lokasi pengungsian, dan melakukan penggalangan dana.
"Donasi sudah dibuka sejak kemarin. Hari ini kami membangun dapur umum di lokasi-lokasi pengungsian agar bisa digunakan oleh pengungsi untuk memasak," ucap Wahab.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah, sedikitnya ada
7.227 orang pengungsi di Kecamatan Tehoru dan Telutih usai gempa magnitudo 6,0 pada Rabu (16/6).
Belum ada laporan korban jiwa tapi sedikitnya ada 225 unit rumah mengalami rusak ringan hingga berat, talud penahan ombak juga rusak dan tanah di dekat pemukiman warga Dusun Mahu retak akibat guncangan gempa.
Baca juga: Kapolres Maluku Tengah bantu pengungsi korban gempa magnitudo 6,1
Baca juga: ACT Maluku gelar pelayanan kesehatan gratis di Malteng, begini penjelasannya