Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku, Jan Risamasu, mengatakan, industri lokal harus lebih kreatif dan inovatif agar bisa menembus pasar nasional. "Kurangnya kreativitas dan inovasi adalah salah satu kendala yang menyebabkan industri kita khususnya di bidang kerajinan hanya bergerak di pasar lokal, karena kalah bersaing di pasar nasional," katanya di Ambon, Senin. Risamasu mengatakan, industri kerajinan di Maluku yang hanya mampu bergerak di pasar lokal antara lain kain tenun, kendati barang tersebut juga dibeli oleh wisatawan dari luar Maluku. "Memang bila ada pengunjung dari luar Maluku yang berkunjung ke sini pastilah membeli oleh-oleh khas daerah ini, seperti kain tenun. Tapi tetap saja tidak mampu menembus pasar nasional apalagi internasional," katanya. Dia mengatakan, selain kurang inovasi dan kreativitas dalam disain dan corak, kendala lain yang menyebabkan kerajinan kain tenun tidak dapat menerobos pasar nasional adalah tingginya harga juali. Hal itu, katanya, disebabkan bahan baku seperti benang dan lainnya dibeli di sini (Ambon - red), yang tentu lebih mahal dibandingkan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Dia juga mengatakan, perajin di Maluku harus dapat mengubah pola kerja jika ingin maju, terutama harus lebih fokus pada pekerjaan yang ditekuni. Dikatakan, selama ini kerajinan kain tenun hanya dikerjakan oleh ibu-ibu rumah tangga. Jika ada pekerjaan rumah tangga yang harus ditangani, maka pembuatan kain tenun dihentikan sementara. "Mereka mengaku dapat mengerjakan satu kain dalam waktu tiga hari. Padahal, kalau mereka mau total, tak perlu sehari, cukup 8-10 jam satu kain rampung dikerjakan," katanya. Menurut Risamahu, mental dan pola kerja setengah-setengah harus ditinggalkan demi perbaikan mutu dan jumlah produksi untuk menjawab tantangan pasar nasional. Dia juga meminta para perajin tidak sungkan menyampaikan keluhan, saran maupun kritik terhadap pelayanan Disperindag Maluku. "Kalau dirasa kurang, mereka bisa sampaikan agar kami segera memperbaikinya," katanya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010