Sejumlah pejabat kepala ohoi/desa di kabupaten Maluku Tenggara (Malra) terjaring razia gabungan Satuan Polisi Pamong Praja, Kepolisian, dan TNI.

Hal ini diungkap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Pemkab Malra, Munawir Matdoan di Langgur, Jumat.

"Kita semalam melakukan operasi gabungan yang terdiri dari, Kepolisian (Provos Polres) Malra, dan TNI (POM) Tual, di mana beberapa pejabat kepala ohoi di Malra diamankan di lokasi penginapan berbeda bersama pasangan bukan isteri," katanya.

Munawir tidak merinci jumlah dan nama-nama dari pejabat kepala ohoi yang terkena razia gabungan tersebut.

Namun, hasil razia gabungan itu langsung dilaporkan kepada Bupati Malra, Taher Hanubun untuk ditindaklanjuti.

"Ketika menerima laporan kami, Bupati menginginkan agar ditindaklanjuti ke pihak berwajib, karena komitmen Bupati dan UskuDioses Amboina, Mgr. P.C. Mandagi menjadikan daerah Langgur, ibu kota kabupaten Malra bersih dari praktek-praktek asusila," katanya.

Munawir juga membeberkan, berdasarkan informasi warga, ada beberapa kepala ohoi yang nakal dan menjadi target Sat Pol PP.

"Mereka itu karena sering berada di wilayah Kota Tual yang bukan wilayah operasi Pemkab Malra," katanya.

Selain para pejabat ohoi, razia juga menemukan empat pasangan mesum yang belum menikah.

Razia gabungan itu sendiri menindaklanjuti instruksi Bupati Malra menjelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 agar bagaimana daerah ini dibersihkan dari hal-hal negatif seperti prostitusi dan lainnya (penyakit masyarakat).

Beberapa titik yang menjadi target termssuk penginapan, kamar kos dan tempat hiburan malam.

Munawir menambahkan, menjelang perayaan Natal (H-3), semua tempat karaoke akan ditutup untuk menghormati umat Nasrani, dan untuk pengamanan, anggota Sat Pol PP terutama yang beraga Muslim akan turut mengamankan gereja dan jalan-jalan protokol.

Pewarta: Siprianus Yanyaan

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019