Harga telur ayam ras yang dtawarkan para pedagang di pasar tradisional Kota Ambon memasuki hari keenam Januari 2020 mulai bergerak naik dan bervariasi jika dibandingkan dengan dua hari sebelumnya.
Hasil pantauan di lokasi pasar Mardika, Senin, para pedagang telur ayam ras menawarkan harga bervariasi Rp1.800 hingga Rp2.000 per butir, sedangkan telur ayam kampung Rp2.500 hingga Rp3.000 per butir.
"Harga di tingkat agen memang masih tetap bertahan sampai sekarang yakni Rp270.000 per ikat (180 butir), jadi kami hanya memilah ukuran telur yang kecil dan besar guna mencari sedikit keuntungan saja," kata pedagang di pasar Mardika, Umar.
Menurut dia, di setiap ikatan telur ada saja telur yang rusak, pecah, busuk maupun dingin, sehingga tidak bisa dijual, dan itu kerugian bagi pedagang. Karena itu harga bervariasi yang diterapkan di pasar tidaklah berlebihan, yang pasti harga telur ayam ras masih di bawah Rp2.00 per butir.
Naiknya harga telur ayam ras tidak mempengaruhi harga ikan cakalang segar yang tetap sangat mahal, bahkan sulit didapat.
Sementara itu, di pasar ikan Arumbai kawasan pasar Mardika terlihat para pedagang ikan cakalang, tuna, maupun ikan tatihu segar menawarkan harga cukup mahal yakni R60.000 hingga Rp110.000 per ekor tergantung ukuran.
"Ikan cakalang segar sekarang ini cukup sulit didapat. Sekarang ini ikan yang sudah diberi es. Sama juga dengan ikan jenis tatihu dan komu maupun tuna," kata pedagang ikan pasar Arumbai, Ahmad.
Menurut dia, ada ikan cakalang maupun ikan tatihu segar namun dijual langsung oleh istri nelayan yang datang langsung ke pasar untuk menjual hasil tangkapan para suami namun dengan harga yang mahal.
"Jadi kalau ibu mau membeli kan cakalang segar silahkan lihat-lihat dulu mungkin ketemu istri nelayan yang menjual, sebab biasanya mereka yang menjual langsung hasil tangkapan suaminya," ujar Ahmad kepada seorang pembeli.
Ada juga ikan segar lainnya seperti momar, kawalinya, kerapu, baronang, bubara, ikan merah, cumi, udang dan beberapa ikan karang lainnya. "Silahkan ibu memilih, kalau cocok dan senang dikonsumsi anggota keluarga barulah membeli," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
Hasil pantauan di lokasi pasar Mardika, Senin, para pedagang telur ayam ras menawarkan harga bervariasi Rp1.800 hingga Rp2.000 per butir, sedangkan telur ayam kampung Rp2.500 hingga Rp3.000 per butir.
"Harga di tingkat agen memang masih tetap bertahan sampai sekarang yakni Rp270.000 per ikat (180 butir), jadi kami hanya memilah ukuran telur yang kecil dan besar guna mencari sedikit keuntungan saja," kata pedagang di pasar Mardika, Umar.
Menurut dia, di setiap ikatan telur ada saja telur yang rusak, pecah, busuk maupun dingin, sehingga tidak bisa dijual, dan itu kerugian bagi pedagang. Karena itu harga bervariasi yang diterapkan di pasar tidaklah berlebihan, yang pasti harga telur ayam ras masih di bawah Rp2.00 per butir.
Naiknya harga telur ayam ras tidak mempengaruhi harga ikan cakalang segar yang tetap sangat mahal, bahkan sulit didapat.
Sementara itu, di pasar ikan Arumbai kawasan pasar Mardika terlihat para pedagang ikan cakalang, tuna, maupun ikan tatihu segar menawarkan harga cukup mahal yakni R60.000 hingga Rp110.000 per ekor tergantung ukuran.
"Ikan cakalang segar sekarang ini cukup sulit didapat. Sekarang ini ikan yang sudah diberi es. Sama juga dengan ikan jenis tatihu dan komu maupun tuna," kata pedagang ikan pasar Arumbai, Ahmad.
Menurut dia, ada ikan cakalang maupun ikan tatihu segar namun dijual langsung oleh istri nelayan yang datang langsung ke pasar untuk menjual hasil tangkapan para suami namun dengan harga yang mahal.
"Jadi kalau ibu mau membeli kan cakalang segar silahkan lihat-lihat dulu mungkin ketemu istri nelayan yang menjual, sebab biasanya mereka yang menjual langsung hasil tangkapan suaminya," ujar Ahmad kepada seorang pembeli.
Ada juga ikan segar lainnya seperti momar, kawalinya, kerapu, baronang, bubara, ikan merah, cumi, udang dan beberapa ikan karang lainnya. "Silahkan ibu memilih, kalau cocok dan senang dikonsumsi anggota keluarga barulah membeli," katanya.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020