Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat impor Maluku pada Nopember 2019 sebesar 12,69 juta dolar Amerika Serikat atau meningkat sebesar 33,04 persen dibanding Oktober 2019 senilai 9,54 juta dolar Amerika Serikat.
"Secara kumulatif nilai impor Maluku Januari-November 2019 mencapai 188,08 juta dolar Amerika Serikat atau menurun 61,85 persen dibanding pada periode yang sama pada 2018," kata Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi Maluku Jessica Eliziana Pupella di Ambon, Senin.
Selama Januari-November 2019 negara impor asal Maluku adalah Singapura, Korea Selatan, dan Malaysia. Impor terbesar dari Singapura dengan nilai 145,06 juta dolar Amerika Serikat.
Jessica mengatakan, komoditi yang di impor berasal dari sektor migas dan non migas, di mana komponen migas masih menjadi sektor utama impor Maluku yakni mencapai 167,55 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar 89,09 persen.
Jenis komoditi barang non migas yang diimpor selama Januari-November 2019 yakni mesin penyembur uap air atau pasir dan mesin jet pelempar semacam itu, radiator pompa cairan, pompa udara, perangkat pembangkit tenaga listrik dan bagiannya.
Menurutnya, seluruh impor pada Januari-November 2019 melalui pelabuhan bongkar Yos Sudarso Ambon, pelabuhan Tulehu, kabupaten Maluku Tengah, pelabuhan Saumlaki, kabupaten Kepulauan Aru pelabuhan Dobo di Kabupaten Aru, dan pelabuhan Namlea di Pulau Buru.
Jessica menambahkan, komoditas migas yang diimpor pada periode Januari-November 2019 berupa bahan bakar motor, bertimbal, tidak dicampur, minyak bahan bakar motor dari RON lainnya-tidak dicampur, minyak bahan bakar, dan bahan bakar turbin pesawat terbang (bahan bakar jet) yang mempunyai titik nyala 23 derajat selsius atau lebih.
Sedangkan komoditas non migas yang diimpor berupa cairan tipe sentrifugal dengan ukuran diameter inlet tidak melebihi 200, pompa air dengan flow rate tidak melebihi 8.000 m3/jam yang dioperasikan secara elektrik, pompa udara, mesin penyaring udara masuk untuk mesin pembakaran dalam , mesin pemurni udara, mesin penyembur uap air, mesin pelempar semacam itu, perangkat pembangkit tenaga listrik dengan keluaran melebihi 100 kVa.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Secara kumulatif nilai impor Maluku Januari-November 2019 mencapai 188,08 juta dolar Amerika Serikat atau menurun 61,85 persen dibanding pada periode yang sama pada 2018," kata Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi Maluku Jessica Eliziana Pupella di Ambon, Senin.
Selama Januari-November 2019 negara impor asal Maluku adalah Singapura, Korea Selatan, dan Malaysia. Impor terbesar dari Singapura dengan nilai 145,06 juta dolar Amerika Serikat.
Jessica mengatakan, komoditi yang di impor berasal dari sektor migas dan non migas, di mana komponen migas masih menjadi sektor utama impor Maluku yakni mencapai 167,55 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar 89,09 persen.
Jenis komoditi barang non migas yang diimpor selama Januari-November 2019 yakni mesin penyembur uap air atau pasir dan mesin jet pelempar semacam itu, radiator pompa cairan, pompa udara, perangkat pembangkit tenaga listrik dan bagiannya.
Menurutnya, seluruh impor pada Januari-November 2019 melalui pelabuhan bongkar Yos Sudarso Ambon, pelabuhan Tulehu, kabupaten Maluku Tengah, pelabuhan Saumlaki, kabupaten Kepulauan Aru pelabuhan Dobo di Kabupaten Aru, dan pelabuhan Namlea di Pulau Buru.
Jessica menambahkan, komoditas migas yang diimpor pada periode Januari-November 2019 berupa bahan bakar motor, bertimbal, tidak dicampur, minyak bahan bakar motor dari RON lainnya-tidak dicampur, minyak bahan bakar, dan bahan bakar turbin pesawat terbang (bahan bakar jet) yang mempunyai titik nyala 23 derajat selsius atau lebih.
Sedangkan komoditas non migas yang diimpor berupa cairan tipe sentrifugal dengan ukuran diameter inlet tidak melebihi 200, pompa air dengan flow rate tidak melebihi 8.000 m3/jam yang dioperasikan secara elektrik, pompa udara, mesin penyaring udara masuk untuk mesin pembakaran dalam , mesin pemurni udara, mesin penyembur uap air, mesin pelempar semacam itu, perangkat pembangkit tenaga listrik dengan keluaran melebihi 100 kVa.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020